serliblog.blogspot.com - Chiffon cake. Cake yg selalu membuat saya ogah, enggan, malas, takut, sport jantung kala akan mencobanya. Entah sudah berapa banyak percobaan yg berakhir gagal, mulai dari cake bantat, cake melorot dan berpinggang, cake mengembang dan membumbung tinggi di luar loyangnya sehingga bentuknya menyerupai jamur super besar, hingga cake merekah seperti bolu kukus. Semua itu membuat minat saya untk mengeksekusi chiffon cake ni akhirnya padam. Untuk apa dicoba? Menghabiskan bahan, waktu, tenaga dan pikiran untk sebuah cake yg akhirnya toh akan gagal maning, gagal maning. Lebih baik tenaga ni digunakan untk membuat cake lainnya yg super simple dan pasti wokeh hasilnya. Bahkan dorongan semangat dari teman-teman pembaca JTT agar saya mencobanya sekali lagi tak mampu membuat saya untk bergeming.
Tapi sampai kapan saya akan terus didera rasa ketakutan seperti ini? Sampai kapan skill saya hanya terbatas pd resep-resep cake mudah yg terkadang tantangannya pun sudah menghilang dan rasa happy ketika cake matang keluar dari kukusan / oven sudah tak terasa lagi disana. Greng-nya sudah tak ada, karena yakin cake pasti berakhir dgn sukses. Sabtu kemarin saya pun memutuskan untk mengakhiri sifat pengecut saya dan mulai mengkalkulasi kerugian yg akan saya terima jika satu resep chiffon cake gagal. Hasilnya adlh zero. Yep nol, karena sebenarnya saya tak mengalami kerugian apa-apa (Ehem, kecuali rasa percaya diri yg mungkin akan semakin down). Cake gagal toh masih bisa dimakan. Chiffon cake gagal rasanya tetap lezat dan empuk. Selain itu bukankah kegagalan merupakan awal dari sebuah kesuksesan? Walaupun skor di posisi 4 : 0, yg artinya 4 gagal dan nol sukses, setidaknya banyak pelajaran yg bisa saya petik dari pengalaman itu. Jadi saya pun sekali lagi mencoba peruntungan saya membuatnya, kali ni harus sukses karena akan saya hadiahkan untk Ibu tercinta sebagai oleh-oleh untk dibawa pulang ke Paron. ^_^
Entah karena tujuan membuat cake ni terbilang mulia, / karena sudah begitu banyak pelajaran yg saya petik kala membuat chiffon cake sebelumnya, / karena terlalu banyak literatur tentang proses membuat chiffon cake yg bersarang di dlm benak, yg jelas proses membuat chiffon cake kali ni super mulus dan hasilnya mantap! Ketika cake mengembang dgn cantiknya di dlm oven saya masih pesimis, karena pengalaman sebelumnya jg seperti ini. Cake mengembang dgn sukses di dlm oven dan mengempis jg dgn sukses di luar oven. Tapi ketika loyang cake saya balikkan di atas sebuah kaleng baking powder dan setelah dua jam disana masih terlihat kokoh serta tak menyusut sama sekali barulah saya bisa berjoget ria di dapur. Kali ni sepertinya saya bisa memberanikan diri untk menulis postingan baru di JTT, dan ni tentang chiffon cake!
Kalau dipikir-pikir sebenarnya membuat chiffon cake hampir mirip seperti membuat cotton Japanese cheesecake. Adonan chiffon cake umumnya terbagi menjadi dua bagian. Adonan pertama / adonan dasar umumnya terbuat dari kuning telur, minyak, air/santan/susu cair dan tepung terigu (plus baking powder / tidak), khusus untk Japanese cheesecake maka pd adonan dasar ni ditambahkan cream cheese. Adonan kedua adlh meringue, yaitu putih telur yg dikocok hingga kaku bersama gula dan terkadang menggunakan sedikit cream of tartar. Adonan pertama umumnya memiliki tekstur pekat dan kental, tapi ketika meringue dimasukkan dan diaduk maka adonan secara keseluruhan akan menjadi ringan dan fluffy.
Chiffon cake hadir dgn aneka rasa dan warna, misalnya coklat, orange, pandan, taro (talas), pisang / ketela rambat. Untuk pemula, saya sarankan untk tak mencampurkan aneka bahan lainnya di dlm adonan dasar, kecuali pewarna / perasa seperti pasta / coklat bubuk. Karena menambah bahan seperti talas, pisang / ketela rambat biasanya akan membuat adonan menjadi lebih berat. Adonan berat akan membuat cake susah naik dan mengembang. Jadi pastikan anda menguasai terlebih dahulu resep simple membuat chiffon cake, jika yg satu ni sukses maka anda boleh merambah ke bagian modifikasi resep. Saya tahu memang memodifikasi resep merupakan hal yg mengasyikkan, terus terang saya pernah melakukan modifikasi resep chiffon cake dgn menambahkan talas yg dihaluskan. Kala itu saya bahkan belum pernah sukses membuat simple chiffon cake dan sudah berlagak hendak membuat versi lebih ribetnya. Ketika cake pertama sukses melorot dari loyangnya, dan cake kedua mengalami nasib yg sama barulah saya menyadari bahwa membuat chiffon cake bukanlah pekerjaan enteng. ^_^
Menurut Wikipedia, chiffon cake merupakan jenis cake yg sangat ringan dan terbuat dari minyak sayur, telur, gula, tepung terigu, baking powder dan perasa. Cake ni merupakan kombinasi dari tipe cake yg terbuat dari adonan (batter) dan tipe cake busa (tipe spons). Sebagai lemaknya digunakan minyak sayur, ni berbeda dgn cake tradisional umumnya yg menggunakan mentega. Tapi minyak sayur sulit untk di kocok hingga gelembung udara bisa masuk sebanyak-banyaknya ke dlm adonan, karena itu chiffon cake, seperti halnya angel cake dan jenis cake busa lainnya, untk menghasilkan tekstur yg fluffy yaitu dgn cara mengocok putih telur hingga kaku dan kemudian mencampurkannya ke adonan cake sebelum dipanggang. Adonan dasar cake yg mengandung minyak terlebih dahulu telah diaduk bersama bahan lainnya sebelum meringue dicampurkan. Cake ni benar-benar menggantungkan pd kocokan putih telur yg maksimal dan bahan pengembang untk membantunya naik dgn baik.
Kandungan minyak dan telur yg tinggi pd chiffon cake menciptakan cake yg sangat moist, dan karena minyak tetap cair walau pd suhu ruang membuat cake ni tak akan mengeras / mengering sebagaimana cake dgn mentega sebagai bahannya (butter cake). Kondisi ni membuat chiffon cake sangat tepat jika dibanding jenis cake lainnya untk ditambahkan lapisan isi atau frosting yg perlu disimpan di kulkas terlebih dahulu / bahkan dibekukan, seperti cream pastry / ice cream. Chiffon cake jg jika dibandingkan dgn butter cake memiliki kandungan lemak jenuh yg lebih rendah, sehingga kerap kali dianggap 'lebih sehat' dibanding dgn cake yg menggunakan mentega/margarine sebagai bahan dasarnya. Satu kelemahan cake ini, karena tak mengandung mentega maka chiffon cake jg memiliki rasa yg kurang nendang dibandingkan butter cake, jadi sebaiknya cake ni disajikan bersama bahan lainnya seperti coklat / buah-buahan. Lemon / orange chiffon cake biasanya memasukkan parutan kulit jeruk lemon, kulit jeruk orange beserta jus buahnya. Sedangkan pandan chiffon cake menggunakan ekstrak pandan / pasta pandan sebagai perasanya.
Sekedar informasi tambahan, cake ni diciptakan pertama kali pd tahun 1927 oleh Harry Baker, seorang sales asuransi di California yg kemudian beralih profesi menjadi pengusaha catering. Baker menyimpan resep ni secara rahasia selama 20 tahun hingga kemudian dia menjualnya ke General Mills. Pada saat itu nama cake ni kemudian berubah menjadi 'chiffon cake', dan satu set resep yg terdiri atas 14 resep dan variasinya kemudian dilepas ke khalayak ramai melalui pamflet Betty Crocker pd tahun 1948.
Nah sekarang kita menuju ke prosesnya. Hal terutama ketika anda hendak membuat cake ni adlh gunakan loyang bongkar pasang khusus untk chiffon cake dgn lubang di tengah. Biasanya loyang ni jg dilengkapi dgn kaki pd tepian permukaannya. Jangan mengolesi loyang dgn mentega/margarine / dgn taburan tepung / mengalasinya dgn kertas baking. Loyang yg tak diolesi dan diberi apapun bertujuan agar adonan mampu menempel dgn baik pd sisi-sisi loyang saat cake dipanggang dan membuat cake tak melorot kala telah matang. Lubang di tengah loyang memberikan kesempatan udara panas mampu bersirkulasi dgn baik sehingga panas oven akan mampu mencapai bagian tengah cake. Ketika cake telah matang dan keluar dari oven maka loyang cake harus secepatnya dibalikkan. Jika loyang tak dilengkapi dgn kaki maka biasanya digunakan botol / wadah tinggi lainnya sebagai penopang sehingga bagian permukaan cake masih tetap bersentuhan dgn udara terbuka. Membalikkan loyang cake dgn segera bertujuan untk mencegah cake mengerut, menyusut dan kehilangan volumenya.
Sekarang kita berbicara mengenai bahan yg dipergunakan. Pertama adlh telur. Telur harus dipisahkan antara kuning dan putihnya. Untuk mempermudah pekerjaan ni maka gunakan telur dingin yg baru saja keluar dari chiller kulkas. Kondisi dingin cenderung membuat kuning telur mengeras dan mencegahnya pecah kala anda pisahkan dari putihnya. Letakkan kuning telur dan putih telur pd mangkuk terpisah, tutup dgn baik dan diamkan di suhu ruang selama 30 menit. Kondisi suhu ruang ni akan membuat putih telur menjadi lebih encer dan mampu mengembang dgn maksimal kala dikocok dgn mikser.
Anda bisa menambahkan sedikit cream of tartar saat mengocok putih telur. Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dgn baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yg terbentuk dlm proses pembuatan minuman anggur / wine. Walau sudah tak mengandung alkohol tapi beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tak ingin memasukkannya ke dlm kocokan putih telur maka skip saja bahan ni / anda bisa menggantikannya dgn 1/2 sendok makan air jeruk nipis.
Soft peaks |
Putih telur harus dikocok hingga terbentuk soft peak (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yg lemas, terkulai ke satu sisi) kemudian gula ditambahkan dan telur dikocok kembali hingga terbentuk stiff peaks (ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yg kaku, tak terkulai sama sekali). Pada saat ni kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Bagian ni merupakan proses yg paling krusial dan penting dlm pembuatan chiffon cake dan umumnya yg menjadi sumber kegagalan: chiffon susah mempertahankan bentuknya kala telah keluar dari oven. Karena itu tes lah beberapa kali dgn mematikan mikser dan mengangkat alat pengocok, jika puncak yg kaku belum terbentuk maka lanjutkan mengocok hingga tercapai kondisi yg disyaratkan.
Stiff peaks/puncak yg kaku |
Karena unsur bahan-bahan yg ringan sangat penting dlm pembuatan chiffon cake maka tepung yg digunakan jg harus diperhatikan. Gunakan tepung terigu protein rendah / tepung untk cake. Jika anda menggunakan tepung terigu serba guna (all purpose flour) / protein sedang maka campurkan sedikit tepung maizena ke dalamnya. Untuk menghasilkan 225 gram tepung digunakan campuran tepung terigu protein sedang (serba guna) sebanyak 180 gram ditambah dgn 45 gram tepung maizena. Untuk gula, gunakan gula bubuk / butiran gula yg sangat halus. Anda bisa membuatnya sendiri dgn menghaluskan gula pasir biasa dgn menggunakan blender, atau coffee grinder hingga menjadi tepung.
Sebagaimana penjelasan pd paragraf sebelumnya, chiffon cake tak menggunakan mentega/margarine melainkan minyak sayur. Minyak membuat cake tetap lembut dan moist karena tetap cair pd suhu ruang. Jadi jangan gantikan minyak sayur dgn mentega / margarine leleh sekalipun, karena mentega/margarine leleh akan membeku kembali kala telah kembali ke suhu ruang dan membuat tekstur cake menjadi keras. Anda bisa menggunakan aneka jenis minyak sayur yg tak memiliki rasa dan aroma seperti canola, minyak jagung / biji bunga matahari / minyak kelapa sawit yg kita gunakan sehari-hari. Karena cake ni tak memiliki aroma dan rasa yg spesial maka kita perlu menambahkan extra flavor pada cake, untk resep ni maka ekstrak pandan yg digunakan. Anda bisa menggunakan ekstrak pandan buatan sendiri dari daun pandan yg diblender dgn sedikit air dan diperas / gunakan pasta pandan yg banyak dijual di toko bahan kue.
Hal penting lainnya dlm proses pembuatan chiffon cake adlh proses mengaduk adonan dasar dgn meringue (kocokan putih telur). Karena adonan dasar umumnya memiliki konsistensi kental dan padat maka biasanya kita akan sedikit menemui kesulitan kala akan mencampurkannya dgn kocokan putih telur yg kaku berbusa. Satu trik untk memudahkannya adlh mencampurkan sedikit meringue ke adonan dasar, aduk dgn teknik aduk balik sehingga adonan menjadi sedikit encer. Kondisi encer membuat kita lebih mudah untk mencampurkan sisa meringue ke adonan. Jangan memasukkan meringue sekaligus banyak, karena akan sulit untk tercampur dgn baik yg akhirnya memaksa kita untk terlalu banyak mengaduk, akibatnya busa akan menghilang dan cake akan susah untk mekar dgn baik. Masukkan meringue secara bertahap, pastikan teraduk dgn baik sebelum anda masukkan bagian berikutnya.
Jangan lupa, ketika mengaduk campuran adonan maka selalu gunakan teknik aduk balik / lipat (folding), jangan mengaduk secara memutar / searah dgn jarum jam. Chiffon cake yg mengembang, lembut dan empuk ni terbentuk oleh kocokan putih telur yg maksimal, karena itu usahakan sesedikit mungkin membuat si meringue menjadi kempis dan kehilangan gelembung udaranya. Teknik aduk balik dilakukan dgn cara menyisiri tepian wadah berisi adonan hingga ke bagian dasarnya kemudian putarkan pergelangan tangan anda sehingga adonan menjadi terbalik. Atau anda jg bisa membelah adonan dari bagian tengah hingga menyentuh dasar wadah, kemudian seret spatula ke kiri dan balikkan adonan. Lakukan gerakan ni dgn lembut dan perlahan sementara tangan kiri anda memegang tepian wadah dan memutar-mutarkannya sehingga semua bagian adonan mampu teraduk dgn baik. Usahakan agar gumpalan-gumpalan besar putih telur tak nampak, karena gumpalan ni tak akan mencair kala adonan dipanggang. Biarkan gumpalan kecil sebesar kacang tanah.
Chiffon cake pandan ni sedap disantap begitu saja, / hiasi dgn taburan gula bubuk. Rasanya yg lembut memang luar biasa, tapi yg lebih luar biasa adlh akhirnya saya berhasil membuatnya sendiri. Ketika cake ni dipotong dan separuh disantap beramai-ramai bersama Ibu, adik dan tante-tante saya, semua mengatakan, "Waahh enak banget! Sudah layak buka bakery nih"! ^_^
Berikut proses dan resep lengkapnya ya!
Pandan Chiffon CakeResep diadaptasikan dari web Joy of Baking - Orange Chiffon Cake
Untuk 1 buah cake dgn loyang chiffon diameter 25 cm
Tertarik dgn resep cake lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cotton Japanese Cheese Cake
Vanilla Chiffon Cake
Castella - Japanese Sponge Cake
Bahan: - 6 butir telur + 1 butir putih telur - 225 gram tepung terigu protein rendah/cake flour yg telah diayak *)
- 300 gram gula bubuk **)
- 1 sendok makan baking powder (saya pakai double acting BP)
- 1/2 sendok teh garam halus
- 180 ml air + 2 sendok teh pasta pandan instan ***)
- 120 ml minyak sayur (saya pakai minyak goreng biasa)
- 1 sendok teh vanilla ekstrak
- 1/2 sendok teh cream of tartar(optional) ****)
* Gunakan tepung terigu protein rendah yg diperuntukkan untk cake / kue kering. Jika anda hanya memiliki tepung terigu serba guna (protein sedang) maka anda bisa mencampurkannya dgn tepung maizena untk mengurangi kadar glutennya. Untuk mendapatkan 225 gram tepung, campurkan 180 gram tepung terigu serba guna dgn 45 gram tepung maizena.
**) Gula bubuk bisa dibuat sendiri dgn menghaluskan gula pasir biasa dgn menggunakan blender dry mill / coffee grinder hingga halus seperti tepung.
***) Pasta pandan instan merupakan cara yg mudah dan simple. Atau anda bisa jg membuat ekstrak pandan sendiri dgn memblender 10 lembar daun pandan dgn 200 ml air, dan ambil ekstraknya sebanyak 180 ml. Jika warnanya kurang hijau maka tambahkan beberapa tetes pewarna makanan warna hijau ke dlm adonan. Untuk airnya, anda bisa menggunakan air biasa / menggantikannya dgn susu cair / santan dgn kekentalan sedang dgn porsi yg sama.
****) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dgn baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yg terbentuk dlm proses pembuatan minuman anggur / wine. Walau sudah tak mengandung alkohol tapi beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tak ingin memasukkannya ke dlm kocokan putih telur maka skip saja bahan ni / anda bisa menggantikannya dgn 1/2 sendok makan air jeruk nipis.
Baca artikel saya mengenai cream of tartar di Bagian II: Mengenal Baking Powder, Baking Soda, Cream of Tartar, Cake Emulsifier dan Ragi Roti
Cara membuat:
Persiapan
Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dlm kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Letakkan putih dan kuning telur pd dua buah wadah yg terpisah. Pastikan wadah untk putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yg menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dgn plastik wrap / penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar kembali ke suhu ruang.
Siapkan oven, set di suhu 170'C api atas dan bawah. Jika oven anda pendek maka letakkan rak pemanggang di bagian paling bawah, tapi jika oven anda cukup tinggi letakkan di tengah. Pastikan permukaan loyang cake yg tinggi tak bersentuhan dgn langit-langit oven.
Siapkan loyang bongkar pasang khusus untk chiffon, diameter 25 cm. Biasanya berbentuk bulat dgn lubang di tengah yg bisa dilepas. Ada yg memiliki kaki untk tempat berdiri kala cake di balikkan ketika telah matang, ada yg tak (seperti yg saya gunakan). Biarkan loyang dlm kondisi bersih, bebas lemak, jangan mengolesinya dgn apapun / mengalasinya dgn kertas baking. Sisihkan.
Membuat adonan dasar
Siapkan mangkuk yg besar, masukkan tepung terigu, baking powder, garam dan 250 gram gula bubuk (50 gram sisanya akan kita pergunakan untk mengocok putih telur). Kocok dgn speed rendah dgn menggunakan mikser (anda bisa menggunakan standing mixer atau hand mixer) hingga tercampur baik (sekitar 30 - 40 detik).
Buat sumur di tengah tepung, masukkan kuning telur (6 kuning telur), air dan pasta pandan, minyak sayur dan vanilla ekstrak. Kocok dengan speed sedang hingga tercampur dgn baik, kira-kira selama 1 menit. Jangan lupa untk membersihkan sisi-sisi mangkuk dgn spatula dan campurkan dgn adonan yg dimikser. Matikan mikser, cuci hingga bersih pengocoknya dgn air sabun dan keringkan. Kita akan menggunakannya untk mengocok putih telur.
Membuat meringue
Siapkan mangkuk besar, pastikan bersih dan bebas lemak. Tuangkan putih telur (anda memerlukan 7 putih telur untk resep ini. Kocok dengan speed sedang hingga tampak berbusa besar (sekitar 30 detik), taburkan cream of tartar di permukaannya (jika pakai). Kemudian lanjutkan mengocok dgn speed tinggi hingga putih telur terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yg lemas, terkulai ke satu sisi.
Taburkan 50 gram gula bubuk dlm 2 tahap dan lanjutkan mengocok dgn speed tinggi hingga terbentuk stiff peaks (puncak kaku), ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yg kaku, tak terkulai sama sekali. Pada kondisi ni kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.
Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dgn material penyusunnya dan tak bisa dipergunakan kembali.
Mencampur adonan (folding)
Ambil sesendok besar kocokan putih telur, masukkan ke dlm campuran adonan dasar, aduk perlahan dgn menggunakan spatula dgn menggunakan teknik aduk balik (folding). Baca penjelasan saya mengenai ni di paragraf pembuka diatas. Lakukan proses mengaduk dgn gerakan lembut dan perlahan hingga konsistensi adonan dasar menjadi tak terlalu kental. Proses ni untk memudahkan kita mencampurkan sisa putih telur ke dlm adonan.
Kemudian masukkan sisa meringue ke dlm adonan dlm 3 tahapan (jangan memasukkan sekaligus semua kocokan putih telur karena akan menyulitkan anda untk mencampurkannya dgn baik dan memaksa anda untk mengaduk secara berlebihan). Usahakan agar gumpalan besar putih telur menghilang (karena gumpalan ni tak akan terurai kala adonan di panggang), biarkan gumpalan adonan seukuran biji kacang tanah.
Note: lakukan proses mengaduk dgn hati-hati untk menjaga supaya adonan tak kempes.
Tuangkan adonan ke dlm loyang chiffon. Panggang selama 60 menit / jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dgn menusuk bagian terdalam cake dgn menggunakan lidi / tusuk sate yg panjang. Jika tak ada adonan yg menempel, dan lidi keluar dgn mulus maka cake telah matang.
Keluarkan cake dari oven dan segera balikkan cake sehingga sisi permukaan cake menghadap ke bawah. Jika anda tak memiliki loyang chiffon berkaki maka topanglah loyang dgn meletakkan botol / wadah tinggi lainnya di bagian tengah loyang chiffon sehingga aerasi tetap baik dan uap panas segera menghilang (jangan menelungkupkan loyang berisi cake langsung di permukaan meja). Cake perlu didinginkan hingga benar-benar dingin, memerlukan waktu sekitar 2 - 3 jam di dapur saya, tapi ni perlu agar cake tak melorot saat dibalikkan.
Ketika cake benar-benar telah dingin, balikkan loyang dan lepaskan dgn cara menjalankan sebuah pisau tipis pd bagian tepian loyang dan tarik cake hingga bagian tengah loyang lepas. Kemudian lanjutkan dgn menjalankan pisau di bagian dasar dan tengah cake, kemudian cake anda balikkan di wadah datar dan dilepaskan dari bagian tengah loyang.
Cake siap disantap begitu saja, / dgn taburan gula bubuk diatasnya / dgn ice cream. Super yummy!
Source:
Wikipedia - Chiffon Cake
Joy of Baking - Orange Chiffon Cake
other source : http://justtryandtaste.com, http://liputan6.com, http://tempo.co
0 Response to "[Gorengan] Pandan Chiffon Cake & Tips Sukses Membuatnya"
Post a Comment