This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

BEPERGIAN KE NEGARA-NEGARA NON ISLAM - Al Qur'an

serliblog.blogspot.com - Sudah dilihat BEPERGIAN KE NEGARA-NEGARA NON ISLAM kali.



BEPERGIAN KE NEGARA-NEGARA NON ISLAMOleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan :Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Banyak orang yg bepergian ke luar negeri non Islam yg tak memperdulikan perbuatan-perbuatan maksiat, terutama mereka yg bepergian untk merayakan bulan madu. Saya mohon perkenan Syaikh yg mulia untk berkenan memberikan nasehat kepada anak-anak dan saudara-saudara kaum muslimin serta para pengusaha untk memperhatikan masalah ini.
Jawaban :Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya serta mereka yg meniti petunjuknya. Amma ba'du.
Tidak diragukan lagi bahwa bepergian ke negeri kafir mengandung bahaya besar, tak hanya untk saat pernikahan, / yg disebut dgn istilah bulan madu, tapi jg untk saat-saat lainnya. Seharusnya seorang mukmin bertaqwa kepada Allah dan mewaspadai faktor-faktor yg bisa menimbulkan marabahaya. Bepergian ke negara-negara yg menganut faham kebebasan mutlak dan yg tak ada pengingkaran terhadap prilaku kemungkaran, mengandung bahaya besar yg mengancam agama dan moralnya, termasuk jg terhadap agama isterinya jika turut serta bersamanya.
Maka seharusnya semua pemuda kita dan semua saudara kita, tak bepergian ke sana dan memalingkan angan-angan dari itu serta tetap tinggal di negeri mereka saat pernikahan dan lainnya. Mudah-mudahan dgn begitu Allah melindungi mereka dari keburukan bisikan-bisikan syetan.
Bepergian ke negara-negara yg banyak kekufuran, kesesatan, kebebasan dan merajalelanya kerusakan, seperti ; perzinaan, minum khamr dan berbagai macam kekufuran dan kesesatan lainnya, mengandung bahaya yg besar baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Berapa banyak orang shalih yg bepergian ke sana lalu kembali menjadi orang yg rusak. Berapa banyak orang muslim yg kembali telah menjadi seorang kafir. Bahayanya bepergian yg demikian ni sungguh sangat besar. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
"Aku berlepas diri dari tiap muslim yg tinggal di tengah-tengah kaum musyrikin". [Hadits Riwayat Abu Dawud dlm Al-Jihad 2645, At-Tumudzi dlm As-Sair 1604, An-Nasa'i dlm Al-Qasamah 8/36]
Dalam hadits lain beliau bersabda."Allah tak akan menerima amal dari seorang musyrik yg berbuat syirik setelah sebelumnya memeluk Islam sehingga ia memisahkan diri dari kaum musyrikin dan kembali kepada kaum muslimin". [Hadits Riwayat An-Nasa'i dlm Az-Zakah 5/83, Ibnu Majah dlm Al-Hudud 2536, Ahmad 5/504]
Maksud 'sehingga ia memisahkan diri dari kaum musyrikin' adalah, bahwa seharusnya ia waspada untk tak bepergian ke negara-negara mereka, tak hanya pd saat bulan madu saja, tapi jg di saat-saat lainnya.Para ahli ilmu telah menyatakan hal ni dgn jelas dan memperingatkannya. Sungguh, kecuali seseorang yg memiliki ilmu yg mantap yg boleh pergi ke sana untk menyerukan dakwah ke jalan Allah dan mengeluarkan manusia dari kegelapan ke jalan yg terang benderang, menjelaskan kebaikan-kebaikan Islam kepada mereka, mengajari kaum muslimin tentang hukum-hukum agama mereka yg disertai dgn membimbing dan membina mereka dgn berbagai kebaikan.
Orang seperti itu, mudah-mudahan mendapat balasan pahala dan kebaikan yg besar. Biasanya, bagi orang yg seperti itu tak membahayakannya karena ia telah memiliki ilmu, ketakwaan dan hujjah yg mantap. Tapi jika ia mengkhawatirkan terjadinya bencana terhadap agamanya, maka ia tak boleh bepergian ke negera kaum musyrikin, hal ni untk menjaga agamanya dan untk menyelamatkan diri dari sebab-sebab yg bisa menimbulkan bencana dan kemurtadan. Adapun bepergian karena dorongan kecenderungan hawa nafsu, tentu mengandung bahaya besar dan akibat yg mengerikan serta bertentangan dgn hadits-hadits shahih yg sebagiannya telah kami tuturkan tadi.
Semoga Allah memberikan keselamatan kepada kita. Begitu pula bepergian ke negara musyrik untk tujuan wisata, berniaga, mengunjungi seseorang / lainnya, semua itu tak boleh, karena mengandung bahaya besar dan bertentangan dgn sunnah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam yg melarangnya.
Maka nasehat saya untk tiap muslim, hendaklah tak bepergian ke negara-negara kafir dan negara yg menganut faham kebebasan mutlak serta membiarkan kerusakan dan tak dipedulikannya kemungkaran, hendaknya tetap tinggal di negerinya sediri yg banyak mengandung keselamatan dan sedikit kemungkarannya, karena yg demikian ni lebih baik dan lebih selamat baginya serta lebih menjaga agamanya.Hanya Allah-lah yg kuasa memberi petunjuk ke jalan yg benar.[Fatawa Syaikh Ibnu Baz, Juz 3, hal 1066]
BEPERGIAN KE NEGARA-NEGARA NON ISLAM

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, hal 347-349 Darul Haq]

Sumber : http://almanhaj.or.id/content/494/slash/0

other source : http://slideshare.net, http://abuayaz.blogspot.com, http://tempo.co

0 Response to "BEPERGIAN KE NEGARA-NEGARA NON ISLAM - Al Qur'an"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *