serliblog.blogspot.com - Desa Wae Rebo Flores merupakan sebuah tempat yg bersejarah sehingga menjadi situs warisan budaya dunia diberikan oleh UNESCO pd 2012 yg lalu. Desa Wae Rebo Flores yg terletak diketinggian 1200 meter di atas permukaan laut ni layaknya sebuah surga yg berada di atas awan. Perlu perjuangan untk bisa mencapainya, tapi apa yg didapat ketika sampai ke lokasi sebanding dgn perjalanan yg dilalui. Pemandangan alam berupa gunung-gunung berpadu dgn 7 rumah adat berbentuk kerucut akan memberi kesan tersendiri bagi tiap pengunjung yg pernah datang ke desa Wae Rebo.
Letak desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, kabupaten Manggarai pulau Flores. Untuk bisa sampai ke lokasi memang tak mudah karena letaknya yg di atas gunung, perlu tenaga extra untk melakukan perjalanan kaki selama kurang lebih 3 sampai dgn 4 jam. Tergantung kondisi fisik karena trekking menuju desa Wae Rebo mendaki sejauh 7km. VIDEO Keindahan Wae Rebo Flores, World Cultural Heritage. Video by Barry Kusuma.
Desa Wae Rebo saya sebut sebagai desa terindah di Indonesia, dan desa ni sama sekali tak ada signal hp. Desa Wae Rebo dari sisi pariwisata sangat dikelola dgn baik, karena Desa ni didampingi dan diberikan bimbingan tentang Pariwisata oleh Indonesia Ecotourism Network, yg bertujuan memajukan desa desa yg tadinya kurang diperhatikan menjadi sebuah desa wisata yg banyak orang ingin kunjungi.
pengunjung yg ingin ke desa Wae Rebo Flores harus mulai dari Ruteng. Jika dari Denpasar, bisa langsung menuju Ruteng lewat jalur udara. Apabila tak ada penerbangan menuju Ruteng, anda dpt menggunakan Bus / Travel dari Labuan Bajo memakan waktu sekitar 6 jam. Setelah tiba di Ruteng, perjalanan dilanjutkan menuju desa Denge / Dintor selama kurang lebih 2 jam yg merupakan desa terakhir yg dpt diakses dgn kendaraan. Untuk ke Denge dpt menggunakan ojek / truk kayu, biasanya dpt ditemukan di Terminal Mena yg beroperasi dari jam 9-10 pagi. Jika ingin lebih hemat, gunakan truk kayu, hanya saja angkutan ni tak tiap hari beroperasi. Selanjutnya perjalanan ditempuh dgn berjalan kaki menuju desa Wae Rebo selama 4-5 jam. Apabila harus menggunakan ojek dari Ruteng untk bisa sampai ke desa Denge, maka biaya yg dikeluarkan lebih mahal, bisa mencapai Rp 150.000-200.000 sekali antar, lebih hemat jika menggunakan truk kayu yg hanya dikenakan tarif Rp 30.000/orang. Untuk fasilitas, di desa Denge ada sebuah homestay yg bisa digunakan untk menginap. Tidak jauh dari homestay ada pusat informasi dan perpustakaan. Saat tiba di desa Wae Rebo Flores, anda bisa menumpang di rumah adat milik masyarakat setempat jika ingin menginap. Di sini tak ada homestay / penginapan khusus karena hanya terdiri dari 7 rumah adat. Selain pemandangannya yg indah, kita akan disambut dgn keramahan penduduknya saat tiba di desa Wae Rebo Flores. Disini dpt kita jumpai rumah adat yg hanya terdiri dari 7 buah dimana telah bertahan selama 19 generasi. Hal ni pula yg menjadi daya tarik para wisatawan khususnya dari mancanegara, mereka umumnya penasaran ingin melihat langsung rumah adat yg disebut dgn Mbaru Niang ini. Terbuat dari kayu dgn atap dari ilalang yg dianyam. Bentuk Mbaru Niang mengerucut ke atas, sebuah arsitektural tradisional yg sangat unik. 7 Mbaru Niang ni berkumpul di lahan luas yg hijau dgn dihiasi bukit-bukit indah disekitarnya, hawanya masih sangat sejuk karena dikelilingi hutan. Desa Wae Rebo Flores merupakan sebuah tempat yg bersejarah sehingga menjadi situs warisan budaya dunia diberikan oleh UNESCO pd 2012 yg lalu. Selain rumah adat yg menjadi daya tarik, kehidupan masyarakatnya jg sangat menarik untk diketahui. Sebagian masyarakat bertani dan wanitanya membuat tenun. Ada pula kebun kopi, biasanya pengunjung akan dihidangkan kopi khas Flores yg nikmat. Perpaduan kearifan budaya lokal dgn 7 rumah adat yg terletak dipuncak gunung nan hijau membuat tempat ni layaknya surga di atas awan. Tapi sangat disayangkan, kenyataannya bahwa tempat seindah ni masih asing bagi masyarakat Indonesia tapi sangat terkenal di negeri orang.VIDEO Keindahan Wae Rebo Flores, World Cultural Heritage. Video by Barry Kusuma.Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
(Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
(Inspiring Photos through the Lens)
(Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
other source : http://dailymotion.com, http://lintas.me, http://alambudaya.com
0 Response to "Wae Rebo Flores, Desa Warisan Budaya Dunia"
Post a Comment