serliblog.blogspot.com - Cara bercocok tanam sayuran/buah pare. Cara agar tanaman pere cepat berbuah
Tanaman pare (paria) adlh tanaman herba berumur satu tahun / lebih yg tumbuh menjalar dan merambat. Tanaman yg merupakan sayuran buah ni mempunyai daun yg berbentuk menjari dgn bunga yg berwarna kuning. Permukaan buahnya berbintil-bintil dan rasa buahnya pahit. Tanaman pare ni sangat mudah dibudidayakan dan tumbuhnya tak tergantung pd musim. Cara agar buah tanaman pare rindang
Manfaat Tanaman Pare agar buah pare besar-besar. Rasa buah pahit ni yg menimbulkan beberapa manfaat yg terdapat dlm buah pare ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adlh :
Cara langsung
Pupuk susulan kedua diberikan 2 minggu setelah pemupukan susulan pertama dilakukan. Banyaknya pupuk yg diberikan 0,5 dari dosis yg diberikan pd pemupukan susulan Pertama. Dapat jg diberikan tambahan pupuk seperti NPK. NPK diberikan 2 minggu setelah pemupukan susulan pertama dilakukan dan dilanjutkan dgn interval dua minggu sampai tanaman pare berumur empat bulan. Dosis NPK yg diberikan sebanyak 5 gram pertanaman. Penempatan pupuk yg diberikan kepada tanaman pare adlh ber-jarak antara 10 - 15 cm dari akar dan kedalaman 3-5 cm.
G. Pembuatan Turus dan Para-para
Salah satu syarat agar tanaman pare dpt tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah adlh tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud dgn hama adlh semua jenis hewan yg dpt mengganggu tanaman sehingga merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adlh semua jenis gangguan pd tanaman yg disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan kekurangan unsur hara dlm tanaman.
Hama yg menyerang tanaman pare antara lain :
Kumbang Aulacophora silimis.
Gejala serangan kualitas buah menurun, bekas serangan hama sering ditumbuhi
cendawan Nematospora, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendaliannya dgn
menyemprotkan racun kontak seperti azodrin dgn dosis 2 cc/liter. Penyemprotan
dilakukan setelah ada gejala serangan kepik ini.
Lalat Buah (Dacus cucurbitae Cog)
Pengendalian lalat buah ni adlh :
Gejala serangan yaitu tanaman terutama dipersemaian terkoyak, lalu mati. Pengendaliannya adlh siput ditangkap lalu dicacah dagingnya untk makanan ayam. Dapat pula diberantas dgn racun kontak yg dicampur dgn dedak. Racun kontak tersebut adlh Mesurol dgn bahan kimia methiocarb dgn dosis 2 gram/1 liter air.
Penyakit yg sering menyerang tanaman pare antara lain :
Penyakit Embun Tepung
Pengendalian dilakukan dgn memusnahkan tanaman yg terserang, menyiram larutan fungisida Benlate 2 gram/ liter ke tanah bekas tanaman yg terkena penyakit dan menggunakan benih yg tahan terhadap serangan patogen.
Penyakit Virus
Gejala serangan jelas pd daun-daun muda. Serangan virus ni menyerang pd saat tumbuh (bibit, tanaman muda / tanaman yg telah menghasilkan buah). Penyebab gejala tersebut adlh Cucumber mosaic virus (CMV). Pengendaliannya dilakukan dgn cara memusnahkan tanaman yg terserang, memberantas vektor virus (serangga), menyeleksi bibit yg akan di pindah ke lapang dan pemupukan yg seimbang.
I. Panen
Baca jg artikel lainya :
- Dapat merangsang nafsu makan
- Dapat menyembuhkan penyakit kuning
- Memperlancar pencernaan
- dan sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare jg mempunyai manfaat yg tak kalah
Pare Gajih
Pare Hijau dgn buahnya. Manfaat tersebut antara lain :
- Dapat menyembuhkan mencret pd bayi
- Membersihkan darah bagi wanita yg baru melahirkan
- Dapat menurunkan panas
- Dapat mengeluarkan cacing kremi
- Dapat menyembuhkan batuk
Dari beberapa analisa bahan gizi yg ada dlm pare didapat kandungan gizi
seperti yg tercantum dlm tabel ini. Cara agar tanaman pere berbuah lebat.
Kandungan gizi tiap 100 gram daun dan buah pare
Zat gizi Buah Pare Daun Pare
Air 91,2 gram 80 gram
Kalori 29 gram 44 gram
Protein 1,1 gram 5,6 gram
Lemak 1,1 gram 0,4 gram
Karbohidrat 0,5 gram 12 gram
Kalsium 45 mg 264 mg
Zat Besi 1,4 mg 5 gram
Fosfor 64 mg 666 mg
Vitamin A 18 SI 5,1 mg
Vitamin B 0,08 mg 0,05 mg
Vitamin C 52 mg 170 mg
Folasin - 88 mg
Jenis-jenis Pare
Beberapa jenis pare yg ada dan sering dibudidayakan antara lain :
Pare Gajih
- Pare ni paling banyak dibudidayakan dan paling disukai.
- Pare ni biasa disebut pare putih / pare mentega.
- Bentuk buahnya panjang dgn ukuran 30 - 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah. Pare ni berasal dari India, Africa.
- Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dgn bintil-bintil agak halus.
- Pare ni banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas / pare ginggae.
- Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adlh pare ayam, Buah pare ayam mempunyai panjang 15 - 20 cm.
- Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm.
- Rasanya pahit dan daging buahnya tipis.
- Pare hijau ni mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran / para-para tanaman pare hijau ni dpt tumbuh dgn baik.
- Jenis pare ni berasal dari Taiwan.
- Benih Pare ni merupakan hybrida yg final stock sehingga jika ditanam tak dpt menghasilkan bibit baru.
- Jika dipaksakan jg akan menghasilkan produksi yg jelek dan menyimpang dari asalnya.
- Di Indonesia terdapat tiga varietas yg telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine.
- Perbedaan ketiga jenis pare import ni adlh mengenai permukaan kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah, ukuran buah.
USAHATANI PARE
A. Syarat Tumbuh
- Pare mempunyai daya adaptasi tumbuh yg cukup tinggi
- Dapat menyesuaikan diri terhadap iklim yg berlainan baik suhu dan curah hujan yg tinggi
- Dapat hijau sepanjang tahun dan tak tergantung musim
- Membutuhkan drainase tanah yg cukup baik
- Memerlukan tanah yg gembur dan banyak mengandung bahan organik Memerlukan PH antara 5 - 6
- Ketinggian antara 1 meter hingga 1500 meter dpl.
- Tanah yg akan ditanami pare diolah terlebih dahulu dgn membersihkan dari tanaman lain seperti rumput dan mencangkul tanah agar gembur, minimal 10 hari sebelum tanaman pare ditanam.
- Buat guludan dgn ukuran lebar 150 cm sampai dgn 250 cm, sedangkan panjangnya dpt mencapai 10 meter / disesuaikan dgn kondisi lahan yg ada.
- Antara guludan satu dgn guludan yg lainnya dibuat parit dgn lebar 75 cm dan kedalaman 30 cm.
- Arah pembuatan guludan sebaiknya membujur dari utara ke selatan dgn maksud agar tanaman mendapat sinar matahari langsung dan penuh untk proses fotosintesa.
- Buat lubang tanam dgn panjang 25 cm, lebar 25 cm dan dlm 25 cm (25x25x25) / bisa jg dgn ukuran 50 x 50 x 50.
- Jarak antar lubang tanam 75 cm x 75 cm / 100 cm x 100 cm.
C. Benih/ bibit
Ada dua jenis benih yg dpt dipakai untk penanaman pare.
- Jenis pertama adlh benih/ biji yg langsung ditanam dilapang dan yg kedua adlh benih yg telah melalui proses persemaian. Pemakaian kedua jenis ni tergantung pd musim dimana penanaman akan dilakukan.
- Kalau penanaman dilakukan pd musim penghujan lebih baik penanaman dilakukan dgn menggunakan benih/ biji langsung, karena daya tumbuh benih dilapang pd kondisi tersebut dpt baik. Sedangkan apabila penanaman dilakukan pd musim kemarau sebaiknya penanaman dilakukan dgn menggunakan benih yg telah disemai terlebih dahulu, karena akan terjamin daya tumbuh benih yg akan ditanam dilapang.
- Benih sebaiknya ditanam berasal dari tanaman yg sehat, kuat dan mempunyai tingkat produktifitas yg tinggi. Untuk itu disarankan memakai benih yg telah berlabel yg telah direkomendasikan oleh Balai Pengendalian Mutu dan Sertifikasi Benih.
- Jumlah kebutuhan benih dilapang sebaiknya ditambah 10% dari kebutuhan normal. Misalnya kebutuhan benih untk 1 Ha dgn jarak tanam 1 x 1 meter lebar guludan 150 cm, panjang guludan 10 meter, maka kebutuhan benih yg direkomendasikan sebanyak 9735 biji.
- Jadi jumlah benih yg harus disediakan sebanyak 9735 + (10% x 9735) = 10.708 biji / 2,141 Kg.
D. Penanaman
Penanaman dpt dilakukan melalui dua cara. Cara pertama benih/ biji langsung ditanam
dan cara kedua benih disemaikan terlebih dahulu ditempat terpisah sampai benih
tersebut tumbuh beberapa helai daun, baru di pindah dilapang.
Cara langsung
- Setelah lubang tanam dibuat dgn ukuran 25 x 25 x 25 cm dan telah diberikan pupuk kandang yg telah matang, masukkan benih/ biji pare kedalam lubang tanam tadi sedalam kurang lebih 3-4 cm, lalu tutup kembali dgn tanah.
- Pada waktu bersamaan dimasukkannya benih/ biji pare kedalam tanah, masukan pula furadan kira-kira sejumput (temukan antara ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah) untk mengambil furadan tersebut.
- Pemberian furadan tersebut dimaksudkan untk melindungi benih/ biji dari serangan nematoda dan cacing tanah serta hewan lainnya.
- Penanaman telah disesuaikan dgn jarak tanam yg telah dibuat tadi pd saat pengolahan tanah yaitu 75 cm x 75 cm / 1 m x 1 m dlm guludan.
- Untuk menjamin benih/ biji tumbuh dgn baik, lakukan penyiraman disekitar tanaman.
- Penyiraman selanjutnya sangat tergantung pd kondisi cuaca. Apabila banyak terjadi curah hujan maka tanaman sebaiknya tak perlu disiram. Apabila dlm keadaan kurang hujan / bahkan sama sekali kering, tanaman harus disiram dua kali sehari, yaitu pd pagi dan sore hari.
Cara Tidak Langsung
Cara penanaman tak langsung ini, benih/ biji disemai terlebih dahulu. Ada 2 cara
persemaian, yaitu memakai kotak persemaian dan menggunakan tanah persemaian
terpisah.
Persemaian dikotak
- Buat kotak persemaian yg terbuat dari papan dgn ukuran panjang 5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 15 cm.
- Masukkan tanah dan pupuk kandang dgn perbandingan 1 : 1. Aduk hingga rata.
- Tanam benih/ biji pare dgn ukuran 2 x 2 cm.
- Sebelum ditanam biji direndam dgn menggunakan atonik 2 cc/ liter selama 10-15 menit.
- Angkat benih pare yg telah tumbuh kira-kira yg telah berumur kurang lebih 10 hari kedalam polybag kecil / wadah yg terbuat dari daun pisang.
- Setelah berumur 15 - 20 hari / bibit pare mempunyai 3 helai daun baru pindahkan / bibit siap untk ditanam dilapang.
- Buatkan bedengan dgn ukuran 1,5 meter x 4 meter dan cangkul tanah bedengan tersebut sedalam 30 cm.
- Campurkan tanah yg ada dlm bedengan tersebut dgn 40-50 Kg pupuk kandang dan ditambah 0,5 Kg Tsp lalu aduk hingga rata.
- Buat naungan dari rumbia dgn tinggi tiang 1 meter disebelah timur dan 0,75 m disebelah barat.
- Tanam biji pare seperti yg dilakukan pd persemaian dikotak kayu.
- Selanjutnya perlakukan sama seperti apa yg dilakukan pd persemaian dikotak kayu.
E. Pemeliharaan
- Pemeliharaan tanaman dilakukan untk mendapatkan hasil yg optimal.
- Pemeliharaan tanaman pare dilapang meliputi penyiangan, penyulaman, pembumbunan, pemangkasan, pembungkusan, pembebanan, pembuatan turus dan para-para.
Penyiangan
- Penyiangan dilakukan untk membersihkan semua jenis tanaman yg tumbuh selain tanaman pare. Tanaman jenis lain dpt berupa rumput-rumputan, gulma, dan tanaman lainnya.
- Pembersihan ni dilakukan disekitar batang/ akar tanaman / diantara parit-parit yg ada dgn menggunakan tangan (dicabut), kored / cangkul.
- Penyiangan tanaman dilakukan untk mengurangi / menghindari persaingan antara tanaman pare yg ditanam dgn jenis tanaman lain yg mungkin tumbuh disekitar tanaman pare dlm penyerapan unsur-unsur hara, air dan matahari. Disamping itu penyiangan dilakukan untk menghindari kemungkinan tumbuhnya hama dan penyakit yg mungkin timbul dari tanaman yg tumbuh selain tanaman pare.
Pembumbunan
- Pembumbunan dilakukan untk menaikkan tanah yg ada disekitar tanaman pare agar akar tanaman dpt tertutup.
- Pembumbunan dilakukan setelah penyiangan dilakukan dgn maksud untk memperbaiki aerasi tanah sekitar akar yg menjadi padat akibat siraman air hujan / air siraman tanaman.
Penyulaman
- Oleh karena pd waktu penanaman ada benih yg tak tumbuh yg diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kualitas benih, daya tumbuh benih, kondisi tanah, / serangan hama, maka tanaman yg tak tumbuh tersebut perlu diganti dgn tanaman lain yg sehat dan kuat (disulam).
- Penyulaman dilakukan sebaiknya pd waktu bibit tanaman berumur 7 - 10 hari setelah tanam.
Pemangkasan
- Pemangkasan tanaman pare dilakukan untk mengontrol pertumbuhan batang utama.
- Tinggi ideal batang utama tanaman pare adlh 2 - 3 meter. Jika panjangnya melebih dari itu, tanaman tak produktif lagi oleh karena itu tanaman perlu dipangkas.
- Tunas yg akan tumbuh dari hasil pemangkasan tersebut dialihkan kesamping melalui para-para.
- Sebagai awal perambatan tunas yg tumbuh tersebut dpt digunakan tali.
Pembungkusan
- Untuk menghasilkan buah pare yg mulus dan permukaan kulit tak bolong, maka sebaiknya dilakukan pencegahan melalui pembungkusan buah pare.
- Tindakan pembungkusan buah pare ni dimaksudkan adlh untk mencegah serangan lalat buah yg menyerang buah pare pd waktu usia muda.
- Bahan pembungkus dpt digunakan kertas / daun pisang yg telah kering (klaras).
- Waktu ideal dilakukannya pembungkusan adlh pd waktu tanaman telah menghasilkan buah pare dgn ukuran batang korek api, / kurang lebih berumur kira-kira 1,5 bulan.
F. Pemupukan
Salah satu bagian dari pemeliharaan tanaman pare adlh pemupukan. Pemupukan dilakukan untk mendapatkan tanaman sehat, kuat dan dpt berproduksi sesuai dgn potensi yg ada dlm tanaman tersebut. Pemupukan dasar dilakukan pd 1 - 2 minggu sebelum tanaman pare ditanam, / dilakukan pd saat pengolahan tanah / pd waktu pembuatan lubang tanam.
Beberapa petani sayuran di Jakarta Timur, pemberian pupuk dasar dilakukan dgn cara membenamkan sebanyak 2 - 3 kg pupuk kandang yg sudah matang kedalam lubang tanam dan biasanya ditambah 15 - 20 gram pupuk NPK perlubang tanam.
Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah tanaman telah berumur 3 minggu. Dosis pemupukan diberikan sangat tergantung pd jenis tanah dan iklim setempat dimana tanaman pare ditanam. Untuk jenis tanah yg berpasir kombinasi pupuk urea, TSP, dan KCI yg diberikan sebaiknya dgn perbandingan 1 : 2 : 2, sedangkan untk jenis tanah liat sebaiknya diberikan pupuk dgn kombinasi urea, TSP, dan KCl sebanyak 1 : 2 : 1. Pengalaman dari petani Bambu Apus, Jakarta Timur kombinasi urea, TSP dan KCl diberikan sebanyak 2 : 2 : 8. Setiap tanaman diberikan sebanyak 10 - 15 gram pertanaman.
Jadi apabila diberikan 10 gram pertanaman maka banyaknya urea, TSP dan KCl yg diberikan pd perbandingan 1 : 2 : 2 adlh urea sebanyak 20 Gram, TSP 40 dan KCl 40 gram. Demikian halnya dgn kombinasi 1: 2 : 1, Urea diberikan 2,5 gram, TSP 5 gram dan KCl 2,5 gram.
Pupuk susulan kedua diberikan 2 minggu setelah pemupukan susulan pertama dilakukan. Banyaknya pupuk yg diberikan 0,5 dari dosis yg diberikan pd pemupukan susulan Pertama. Dapat jg diberikan tambahan pupuk seperti NPK. NPK diberikan 2 minggu setelah pemupukan susulan pertama dilakukan dan dilanjutkan dgn interval dua minggu sampai tanaman pare berumur empat bulan. Dosis NPK yg diberikan sebanyak 5 gram pertanaman. Penempatan pupuk yg diberikan kepada tanaman pare adlh ber-jarak antara 10 - 15 cm dari akar dan kedalaman 3-5 cm.
G. Pembuatan Turus dan Para-para
- Tanaman pare merupakan tanaman yg merambat dan menjalar, oleh karena itu diperlukan suatu tempat dimana nantinya buah pare tersebut dpt bergantung dgn baik, sehingga pertumbuhan buah pare dpt maksimal.
- Turus dibuat untk memanjat batang utama pare, sedangkan para-para digunakan untk menjalarnya tunas-tunas dari batang utama yg nantinya akan menghasilkan buah pare.
- Tinggi turus dan para-para berkisar 1,5 sampai 2 meter. Hal ni dgn mempertimbangkan agar mudah dlm pemeliharaan tanaman terutama pd waktu panen dan mudah dlm melakukan penyiangan dan pembumbunan serta mudah dlm mengontrol tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman.
Berbagai macam cara dan bentuk pembuatan turus dan para-para. Bahan yg dipakai sebaiknya bambu dgn ukuran sedang. Sebagai penghubung antara tanaman satu dgn yg lainnya diberikan tali.
H. Pengendalian Hama dan Penyakit PareSalah satu syarat agar tanaman pare dpt tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah adlh tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud dgn hama adlh semua jenis hewan yg dpt mengganggu tanaman sehingga merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adlh semua jenis gangguan pd tanaman yg disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan kekurangan unsur hara dlm tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman harus didasarkan pd prinsip ambang ekonomi, artinya pengendalian hama dan penyakit baru dpt dilakukan secara intensif apabila dari segi ekonomi serangan hama dan penyakit mengakibatkan kerugian yg cukup besar. Disamping itu dlm mengendalian hama dan penyakit prioritas pengendalian dgn cara memperbaiki kondisi lingkungan setempat, sedangkan aplikasi pestisida dilakukan pd urutan terakhir. Hama dan penyakit yg menyerang Tanaman pare sebenarnya tak terlalu banyak, tapi demikian ada beberapa hama dan penyakit yg menyerang tanaman pare dan sejenisnya yg perlu kita ketahui, baik dari segi gejala serangan maupun dlm pengendaliannya.
Hama yg menyerang tanaman pare antara lain :
Ulat Grayak.
- Ulat ni menyerang pd malam hari, sedangkan pd siang hari ulat ni bersembunyi didalam tanah. Daun pare merupakan bagian tanaman yg diserang. Dalam kondisi serangan berat semua daun pare habis dimakannya, karena sifat hama ni adlh hampir semua jenis daun tanaman diserangnya.
- Pemberantasan hama ni dpt dilakukan secara mekanis yaitu telur-telur yg baru menetas diambil bersama-sama dgn daun yg menempel. Pengambilan telurtelur ni jangan sampai terlambat sebab kalau terlambat ulat menjadi besar dan bersembunyi didalam tanah. Pemberantasan hama ni dpt jg dilakukan secara biologis yaitu dgn menyemprotkan Bacillus thungiriensis / Borelinevirus litura. Secara kimia disemprot dgn pestisida azodrin 2 cc/ liter.
Lembing (Epilachma sparsa)
- Daun pare yg terserang hanya tersisa tulang daun. Daun menjadi kering dan kecoklat-coklatan, akhirnya produksi buah menjadi turun. Hama ni berbentuk lembing bulat, warnanya merah dgn bercak hitam sebanyak 12 - 26 buah.
Beberapa cara pengendaliannya adlh :
- telur, larva dan lembing dpt ditangkap dgn tangan lalu dimatikan
- diberantas dgn musuh alaminya, yaitu jenis tabuhan yg menjadi parasit telur, larva dan pupa.
- Dilakukan rotasi tanaman
- Disemprot dgn insektisida seperti carbaryl, carbophenation, dll.
Kumbang Aulacophora silimis.
- Gejala serangan yaitu tanaman menjadi layu karena jaringan akarnya dimakan larva dan daunnya dimakan kumbang.
- Pengendalian dilakukan dgn menyemprotkan insektisida Curacon 500 EC.
- Pengendalian mekanis dpt dilakukan dgn gropyokan.
Kepik Leptoglossus australis
Gejala serangan kualitas buah menurun, bekas serangan hama sering ditumbuhi
cendawan Nematospora, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendaliannya dgn
menyemprotkan racun kontak seperti azodrin dgn dosis 2 cc/liter. Penyemprotan
dilakukan setelah ada gejala serangan kepik ini.
Lalat Buah (Dacus cucurbitae Cog)
Gejala serangan adlh daging buah tak dpt dimakan karena busuk dan berair
dgn ratusan belatung. Tampak luar daging buah sehat tapi setelah di buka terlihat daging buah penuh dgn belatung.
Pengendalian lalat buah ni adlh :
- dengan membungkus tanaman pare pd waktu buah berukuran batang korek api dgn menggunakan kertas / daun pisang yg telah kering (klaras).
- dengan menggunakan insect trap yg ditaruh disekitar tanaman pare, sehingga lalat buah yg ada disekitar dpt ditangkap dan mati dlm tangkapan tersebut.
- dengan mengadakan penyiangan dan pembubunan serta memelihara kebersihan sekitar tanaman dari gulma dan sisa tanaman yg membusuk, sebab kondisi seperti itu sesuai dgn tumbuh dan berkembang-nya lalat buah.
Siput ( Pamarion pupillaris Humb)
Gejala serangan yaitu tanaman terutama dipersemaian terkoyak, lalu mati. Pengendaliannya adlh siput ditangkap lalu dicacah dagingnya untk makanan ayam. Dapat pula diberantas dgn racun kontak yg dicampur dgn dedak. Racun kontak tersebut adlh Mesurol dgn bahan kimia methiocarb dgn dosis 2 gram/1 liter air.
Penyakit yg sering menyerang tanaman pare antara lain :
Penyakit Embun Tepung
Gejala awal ditandai dgn adanya tepung putih pd daun terbawah. Daun yg terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering. Batang pun diserang tepung ini.
Batang seperti dilapisi tepung. Tanaman akan lemah dan mati / buahnya tak normal. Penyebab gejala ni adlh cendawan Oidium sp.
Pengendalian penyakit ni dilakukan dgn beberapa cara antara lain :
- Mengurangi kelembaban disekitar tanaman dgn cara pengaturan jarak tanam dan drainase yg baik.
- Membuang bagian tanaman yg terserang
- Menanam varietas yg resisten.
- Disemprot dgn fungisida sulfur dosis 2 g/liter.
Penyakit Antraktosa
Gejala penyakit ni daun bernoda hitam. Pada serangan berat batang dan buah jg terserang. Serangan lebih berat terjadi pd musim hujan. Gejala penyakit ni disebabkan oleh cendawan collectrichum sp. Pengendaliannya adlh dgn memusnahkan tanaman yg terserang, pergiliran tanaman, dan penyemprotan dgn fungisida Benlate dgn dosis 2 gram/ liter.
Penyakit Layu
Gejala layu tampak pd ujung daun, kemudian seluruh daun akan mengkerut lalu mengering. Tanaman akan mati sejak beberapa saat terinfeksi. Menyerang tanaman bibit yg baru kecambah, tanaman muda dan tanaman yg telah dewasa.
Penyebab :
Penyebab :
penyakit ni disebabkan oleh Fusarium sp.
Pengendalian dilakukan dgn memusnahkan tanaman yg terserang, menyiram larutan fungisida Benlate 2 gram/ liter ke tanah bekas tanaman yg terkena penyakit dan menggunakan benih yg tahan terhadap serangan patogen.
Penyakit Virus
Gejala serangan jelas pd daun-daun muda. Serangan virus ni menyerang pd saat tumbuh (bibit, tanaman muda / tanaman yg telah menghasilkan buah). Penyebab gejala tersebut adlh Cucumber mosaic virus (CMV). Pengendaliannya dilakukan dgn cara memusnahkan tanaman yg terserang, memberantas vektor virus (serangga), menyeleksi bibit yg akan di pindah ke lapang dan pemupukan yg seimbang.
I. Panen
- Pemetikan buah pare sangat tergantung pd pemanfaatan buah pare tersebut.
- Apabila pare yg akan dipanen digunakan untk konsumsi maka sebaiknya pilih pare yg bintil-bintil dan keriputnya masih agak rapat dgn galur-galur yg belum melebar.
- Panjangnya antara 25-30 cm dan diameternya 3-5 cm. Apabila pare yg dipetik digunakan untk benih maka pilih pare yg besar, sehat dan matang sempurna.
- Tanaman pare yg telah berumur 1,5 bulan biasanya telah berbunga dan diharapkan 1 bulan kemudian buah pertama dpt dipetik. Untuk panen kedua, ketiga dan seterusnya dgn interval 6 - 7 hari. Kalau keadaan tanaman subur maka tanaman pare dpt di panen selama 4 bulan.
- Cara pemanenan harus diperhatikan dgn baik karena hal ni menentukan kualitas tanaman pare yg akan dipasarkan.
- Pemetikan sebaiknya dilakukan dgn menggunakan alat potong yg tajam. Hindari dgn cara menarik / memilin tangkai pare, karena dpt menyebabkan memar pd tangkai yg pd akhirnya akan menarik cendawan / penyakit lain kedalam bagian tangkai yg memar tadi.
- Hasil pemetikan ditaruh keranjang / tempat yg bersih dan disusun dgn berselang-seling dan sejajar.
J. Pasca Panen
Setelah dipetik sebaiknya pare sudah mulai ditaruh pd suatu wadah. Untuk
keperluan pasar tradisional sebaiknya digunakan karung-karung yg bersih. Pare disusun berdiri dlm karung, hal ni menghindari pare tertimbun dgn beban berat diatasnya. Pada waktu mengangkat / menaruh jangan sampai dilempar untk menghindari memar pd tanaman pare. Untuk memenuhi konsumsi pasar supermarket sebaiknya dikemas dgn menggunakan plastik tipis dan tembus pandang. Sebelum dikemas dgn plastik sebaiknya pare dibersihkan dari kotoran yg menempel pd pare, sehingga diharapkan penampilannya baik bersih.
Simak :
Baca jg :
Simak :
Baca jg :
Baca jg artikel lainya :
- Cara membuat pupuk kompos dari kotoran ternak.
- cara membuat pupuk kompos takakura
- cara menanam cabai.
- cara menanam tomat.
- cara menanam melon.
- manfaat bawang merah
- cara sederhana menanam bawang putih
- cara sederhana menanam bawang merah
0 Response to "[Percintaan 2] Cara menanam/budidaya sayur/buah pare"
Post a Comment