KEKURANGAN zat besi yg berdampak pd anemia dpt terjadi pd siapa saja, khususnya perempuan. Keparahan anemia bisa menyebabkan komplikasi pd jantung, tapi seringkali komplikasi ni tak terdeteksi sehingga sering menimbulkan keterlambatan diagnosis.
"Di dunia kira-kira ada 10-40 persen perempuan yg menderita kekurangan zat besi. Setiap orang bisa memiliki kondisi yg berbeda-beda tapi umumnya ni terjadi pd masyarakat di daerah berkembang, termasuk Indonesia," kata Dr. Daniel Yeo, dari Gleneagles Hospital, Singapura, di Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Perempuan yg lebih muda biasanya menderita kekurangan zat besi karena siklus menstruasi. Sedangkan perempuan yg lebih tua cenderung kekurangan zat besi karena diet yg tak cukup dan penyakit kronis / penyakit spesifik, seperti maag / tukak lambung.
Kekurangan zat besi dpt menyebabkan darah berkurang / menurunnya daya ikat darah terhadap oksigen. Kondisi ni menyebabkan jantung menjadi berdetak cepat dan tak teratur untk memompa lebih banyak darah ke daerah yg kekurangan oksigen. Kerja ekstra yg dilakukan jantung ni dpt menyebabkan pembesaran / gagal jantung.
"Studi baru menunjukkan bahwa memiliki jumlah darah yg normal belum tentu jg memiliki zat besi yg rendah. Padahal zat besi sangat diperlukan dlm produksi darah dan proses metabolisme tubuh," jelasnya.
Mengembalikan jumlah zat besi ke level normal secara dramatis dpt meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan untk berolahraga lebih. Sementara penyerapan zat besi dari makanan / suplemen diproses lambat oleh tubuh, dlm waktu berminggu-minggu / berbulan-bulan untk mengganti suplai zat besi yg memadai bagi tubuh.
"Saat ni tersedia bentuk baru dari zat besi intravena / suntikan yg dpt ditoleransi dgn baik bagi tubuh dan memungkinkan perempuan untk mengisi kembali jumlah zat besi dlm tubuhnya pd satu hingga dua kali perawatan, sehingga dpt mengembalikan kondisi penderita gagal jantung dan kebugaran tubuh seperti semula," sampainya.
http://lifestyle.okezone.com/read/2015/01/30/481/1099386/kekurangan-zat-besi-perparah-kondisi-jantung
(yac)
"Di dunia kira-kira ada 10-40 persen perempuan yg menderita kekurangan zat besi. Setiap orang bisa memiliki kondisi yg berbeda-beda tapi umumnya ni terjadi pd masyarakat di daerah berkembang, termasuk Indonesia," kata Dr. Daniel Yeo, dari Gleneagles Hospital, Singapura, di Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Perempuan yg lebih muda biasanya menderita kekurangan zat besi karena siklus menstruasi. Sedangkan perempuan yg lebih tua cenderung kekurangan zat besi karena diet yg tak cukup dan penyakit kronis / penyakit spesifik, seperti maag / tukak lambung.
Kekurangan zat besi dpt menyebabkan darah berkurang / menurunnya daya ikat darah terhadap oksigen. Kondisi ni menyebabkan jantung menjadi berdetak cepat dan tak teratur untk memompa lebih banyak darah ke daerah yg kekurangan oksigen. Kerja ekstra yg dilakukan jantung ni dpt menyebabkan pembesaran / gagal jantung.
"Studi baru menunjukkan bahwa memiliki jumlah darah yg normal belum tentu jg memiliki zat besi yg rendah. Padahal zat besi sangat diperlukan dlm produksi darah dan proses metabolisme tubuh," jelasnya.
Mengembalikan jumlah zat besi ke level normal secara dramatis dpt meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan untk berolahraga lebih. Sementara penyerapan zat besi dari makanan / suplemen diproses lambat oleh tubuh, dlm waktu berminggu-minggu / berbulan-bulan untk mengganti suplai zat besi yg memadai bagi tubuh.
"Saat ni tersedia bentuk baru dari zat besi intravena / suntikan yg dpt ditoleransi dgn baik bagi tubuh dan memungkinkan perempuan untk mengisi kembali jumlah zat besi dlm tubuhnya pd satu hingga dua kali perawatan, sehingga dpt mengembalikan kondisi penderita gagal jantung dan kebugaran tubuh seperti semula," sampainya.
http://lifestyle.okezone.com/read/2015/01/30/481/1099386/kekurangan-zat-besi-perparah-kondisi-jantung
(yac)
source : http://viva.co.id, http://www.fokusberitaterbaru.com, http://bbc.co.uk
0 Response to "[Berita terbaru] Kekurangan Zat Besi Perparah Kondisi Jantung"
Post a Comment