TERKAIT : Islam Damai Islam adlh agama yg damai yg mengajarkan kasih sayang dan cinta sesama, hal itu dpt terlihat dari status Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yg universal yg diutus sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah swt. kepada kamu sekalian dari Allah.." (7:158)
beliau saw ataupun para pengikuti beliau tak akan mungkin menjadi sarana kerusakan dan penderitaan bagi siapapun di dunia. Inilah esensi dari Islam tentang perdamaian.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting bagi kita untk memahami dan mempelajari sejarah awal Islam. Kita jangan merujuk kesaksian sejarawan yg bias dan tak adil yg muncul ratusan tahun setelah masa kehidupan Nabi Muhammad saw, melainkan kita harus menganalisis dan merujuk pd buku-buku sejarawan Muslim yg menggunakan sumber-sumber asli dan otentik sebagai dasar karya mereka. Tentunya Riwayat-riwayat para penulis yg berkaitan dgn sejarah awal Islam tersebut telah didukung dan diverifikasi oleh penulis-penulis yg berpikiran jujur dan adil yg muncul setelahnya. Oleh karena itu untk memahami persoalan sejarah awal Islam yg sebenarnya sangat penting untk memeriksa sumber-sumber yg paling otentik dan asli dari sejarah Islam.
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah swt. kepada kamu sekalian dari Allah.." (7:158)
Kemudian dlm ayat lain Allah taala berfirman:
"Dan tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam" (21:107)
Apabila seseorang telah dikirim sebagai sumber rahmat bagi semua orang, maka sangat jelas bahwa baikbeliau saw ataupun para pengikuti beliau tak akan mungkin menjadi sarana kerusakan dan penderitaan bagi siapapun di dunia. Inilah esensi dari Islam tentang perdamaian.
Tetapi dlm hal ni terdapat pertanyaan yg sering diajukan terhadap Islam berkaitan dgn hal ini, yaitu. jika Nabi Muhammad saw benar-benar merupakan rahmat bagi seluruh umat mansusia dan Islam benar-benar agama damai dan tak mengajarkan ektremisme dan terorisme, maka mengapa kita menjumpai terjadinya peperangan di masa awal maupun akhir sejarah Islam? dan jika Islam mengajarkan perdamaian, mengapa sekarang kita jumpai kelompok teroris dan ekstremis Islam di dunia ni semakin menjadi-jadi, dan merekapun terus membenarkan ideologi mereka dgn bertindak mengatasnamakan ajaran Islam dan Al-Qur'an?
image: quotes4everyday.wordpress.com |
Islam, Korban Kekerasan atas nama Agama
Ketika sumber-sumber tersebut di perhatikan maka kita akan menemukan bahwa pd periode awal Islam, banyak Muslim yg disiksa dgn kejam dan brutal, dianiaya dan ditindas karena keimanan mereka oleh orang-orang kafir. Pria, wanita dan anak-anak semua menderita kekejaman mengerikan tersebut. Sebagai contoh beberapa Muslim sampai dibaringkan diatas bara panas, sementara yg lain dibaringkan diatas pasir yg terik dan batu ditindihkan diatas mereka. Kemudian terdapat beberapa Muslim sampai kakinya terkoyak, sehingga persis tubuh mereka menjadi dua bagian. Selama dua setengah tahun Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan semua sahabat beliau terpaksa bertahan di lembah, dimana mereka diboikot dan dijauhi dari masyarakat, sehingga mereka tak memiliki akses untk makanan, minum dan perbekalan lainnya. Selama berhari-hari mereka tetap dlm kelaparan dan kehausan. Anak-anak Muslim tanpa henti menangis dlm penderitaan dan putus asa. Tapi tetap saja orang-orang kafir tak menunjukkan belas kasihan dan kasih sayang apapun. Dalam menanggung kekejaman dan pembatasan-pembatasan tersebut, umat Islam terkadang meminta izin kepada Nabi Muhammad saw untk melawan dan membela diri dgn kekuatan mereka, tapi pd tiap kesempaan Nabi Muhammad saw menolak tiap permintaan tersebut, dan sebagai gantinya beliau memberi nasihat supaya terus bersabar.
Adalah hal yg alamiah bahwa ketika seseorang mencapai titik dimana ia sadar bahwa maut telah mengintainya disetiap penjuru, dlm keadaan putus asanya itu dia akan mencoba untk melawan dan membunuh lawannya sebelum meninggal. Tapi seperti yg saya katakan pd tiap kesempatan Nabi Muhammad saw memerintahkan para pengikutnya untk menahan diri dan bersabar meskipun mereka menghadapi keadaan yg sangat ekstrem. Beliau menasehatkan untk bersabar karena beliau mengatakan bahwa Allah taala tak mengizinkannya untk melawan musuh-musuh Islam. Seorang orientalis Italia terkenal, Laura Veccia Vaglieri menulis tentang hal ni masalah ni dan membuktikan bahwa:
"Muhammad [saw], korban penderita sarkasme dan penganiayaan dari Quraisy."
Rasulullah saw dan para sahabatnya terpaksa hijrah dari Makkah ke Madinah karena penindasan oleh kafir Mekkah |
Setelah bertahun-tahun penindasan kejam dan berbagai intimidasi, sebagian besar umat Islam hijrah dari Mekkah. Kemudian setelah beberapa lama nabi Muhammad saw sendiri hijrah dgn para sahabatnya ke kota Madinah. Tapi orang-orang kafir Mekkah tetap saja tak membiarkan umat Islam untk hidup damai bahkan setelah hijrah. Sekitar dua tahun kemudian orang-orang kafir menuju Madinah dan melancarkan serangan keji terhadap kaum Muslimin. Tujuan mereka hanyalah untk menghapus Islam dan semua pemeluk Islam sekali dan untk selamanya. Pasukan orang-orang kafir sangat besar dan kuat dan mereka datang dgn perlengkapan senjatan dan artileri yg besar. Sebagai perbandingannya hanya ada sekitar 300 orang Islam sedangkan kekuatan dan persenjataan mereka yg setara hampir tak ada. Tapi terlepas dari perbedaan signifikan dlm hal persiapan, pd waktu itulah Allah taala memerintahkan umat Islam untk pertama kalinya melawan dan membela diri dari permusuhan dan kekejaman musuh. Izin ni disebutkan dlm Al-Qur'an Surah 22 ayat 39-40 yg berbunyi:
"Telah diizinkan bagi mereka yg telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesunngguhnya Allah berkuasa menolong mereka. Orang-orang yg telah diusir dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” . Dan sekiranya tak ada tangkisan Allah terhadap sebagian manusia oleh sebagian yg lain, maka akan hancurlah biara-biara serta gereja-gereja Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi serta masjid-masjid yg banyak disebut nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah akan menolong siapa yg menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa.
Jadi, jelas bahwa Umat Islam akhirnya diberi izin untk membela diri terhadap musuh Islam adlh karena dlm kondisi tertentu yg ekstrim, tapi demikian izin tersebut diberikan dlm kondisi tertentu yg menyertainya seperti terbukti dari ayat-ayat yg baru saja dikutip. Pertama, Allah taala menyatakan izin tersebut diberikan karena adanya kekejaman yg melampaui batas dan orang-orang Islam telah terusir dari rumah mereka. Mereka tak hidup dgn damai bahkan setelah hijrah, sebaliknya musuh tanpa ampun mengikuti mereka dlm upaya untk menghancurkan mereka sama sekali. Satu-satunya "kejahatan" yg dilakukan oleh Umat Islam yg tertindas adlh hanya karena mereka menyatakan keyakinan mereka terhadap Satu Allah dan menyembah-Nya. Selain itu ayat-ayat ni menjelaskan bahwa izin tersebut tak hanya diberikan untk melindungi umat Islam saja, melainkan meliputi pengikut semua agama supaya terlindungi dilindungi dan terjaga.
Sejarah menjadi saksi dari fakta-fakta bahwa Empat Khalifah Rasulullah saw telah menerapkan ajaran sejati beliau dan selalu memegang teguh ajaran Alquran sebagai prinsip pedoman mereka selama periode masing-masing khilafah. Tak satupun dari mereka yg pernah memprovokasi peperangan tunggal. Peperangan yg terjadi hanya untk membela diri. Dalam peperangan selanjutnya yg diperjuangkan oleh para raja dan penguasa Muslim kenyataannya sangat sedikit yg merupakan perang agama, sebaliknya perang mereka berdasarkan perbedaan politik dan ambisi. Di dunia sekarang ni kembali kita menjumpai bahwa perang terjadi karena politik bukan perang agama. Tidak diragukan bahwa kelompok-kelompok teroris dan ekstremis yg mengatasnamakan diri mereka dgn Islam untk membenarkan tindakan kebencian mereka telah mengalami peningkatan. Selanjutnya, di beberapa negara mayoritas Islam kita temukan kekacauan dan gangguan mengalami peningkatan. Kemudian terdapat pemerintah Muslim tertentu yg melakukan pendekatan dgn sikap yg tak adil. Bagaimanapun tiap kelompok tersebut berusaha menyesuaikan dgn Islam, tetapi sebenarnya tak satupun dari mereka yg memiliki hubungan dgn ajaran sejati agama. Karena apa yg mereka perlihatkan tak sejalan dgn apa yg diajarkan oleh Islam.
Ajaran Islam dlm Membentuk Perdamaian
Jadi dgn jelas bahwa keberatan terhadap Islam dlm hal peperangan ni bisa terbantahkan dari fakta-fakta diatas. Sebaliknya jika kita lihat untk konteks zaman sekarang era perang agama telah berakhir karena musuh-musuh Islam tak lagi terlibat dlm peperangan fisik terhadap kaum Muslim. Sebaliknya pd masa sekarang musuh-musuh Islam tak lagi menggunakan pedang melawan Islam melainkan telah memanfaatkan berbagai sarana komunikasi yg tersedia untk menyebarkan kebohongan dan propaganda palsu dlm upaya untk menghentikan Islam. Oleh karena itu kewajiban tiap Muslim adlh menyampaikan contoh ajaran Islam yg benar ke seluruh dunia. Ini adlh cara untk membantah lawan-lawan modern Islam. Hanya muslim yg menyatukan diri dgn Allah lah yg bisa menampakkan keindahan Islam yg sebenarnya pd dunia.
Dan merujuk kepada status Rasulullah saw sebagai Nabi universal, rahmatan lil alamin, maka kita sebagai umat Islam harus sadar akan tanggung jawabnya terhadap satu sama lain dan sadar untk memenuhi hak-hak satu sama lain, karena ketika hak-hak masing-masing dipenuhi maka perdamaian dlm masyarakat dpt dibentuk, termasuk dunia yg lebih luas. Ini adlh jihad yg sebenarnya yg memerlukan perjuangan batin oleh manusia untk mereformasi dirinya sendiri guna membangun hubungannya dgn Allah dan memenuhi hak-hak sesama manusia.
Alquran dari halaman per halaman dipenuhi dgn bimbingan dan didalamnya terhadap ratusan perintah yg telah diberikan. Sebagian besar berhubungan dgn hak-hak Allah, hubungan dgn makhluknya dan sarana untk mambangun suasana perdamaian, cinta dan persatuan. Seperti telah dijelaskan bahwa dimana izin perang diberikan maka hal itu terbatas pd kondisi ekstrem tertentu dan tujuannya diberikan hanya untk membela diri dan dlm rangka pembentukan perdamaian jangka panjang. Selain itu Islam sangat jelas mengajarkan bahwa segera setelah perdamaian tercipta kelompok yg telah dikalahkan tak boleh dimanfaatkan / diperbudak dan sumber penghasilan mereka tak boleh dihentikan / diambil alih secara tak adil.
Perintah lain yg diberikan untk pembentukan perdamaian masyarakat telah digambarkan dlm Surat 49 ayat 13 dimana dinyatakan bahwa orang beriman harus menghindarkan diri dari prasangka karena prasangka mengarahkan pd dosa. Ayat ni lebih jauh menyatakan bahwa seseorang tak boleh memata-matai satu sama lain / berupaya mengulik kesalahan orang lain. Di permukaan mungkin ni tampak seperti sebuah hal kecil dan tak signifikan. Tapi jika ajaran ni benar-benar diikuti maka hal ni akan mengarah pd perdamaian dlm masyarakat, baik dlm skala kecil maupun skala yg lebih luas.
Dalam skala yag lebih kecil kita mengetahui bahwa rumah tangga keluarga merupakan pondasi bangunan bagi masyarakat. Tetapi jika kita lihat keadaan masyarakat sekarang ini, sangat disayangkan di seluruh dunia banyak terjadi rumah tangga yg hancur dlm jumlah yg besar. Alasan mendasar hal itu seringkali terjadi karena prasangka antara suami istri / terjadinya fitnah. Kemudian pd skala yg lebih luas kita mengetahui bahwa prasangka dan pikiran buruk terhadap orang lain adlh alasan utama mengapa hubungan antara kelompok yg berbeda / negara menjadi hancur.
Dalam skala yag lebih kecil kita mengetahui bahwa rumah tangga keluarga merupakan pondasi bangunan bagi masyarakat. Tetapi jika kita lihat keadaan masyarakat sekarang ini, sangat disayangkan di seluruh dunia banyak terjadi rumah tangga yg hancur dlm jumlah yg besar. Alasan mendasar hal itu seringkali terjadi karena prasangka antara suami istri / terjadinya fitnah. Kemudian pd skala yg lebih luas kita mengetahui bahwa prasangka dan pikiran buruk terhadap orang lain adlh alasan utama mengapa hubungan antara kelompok yg berbeda / negara menjadi hancur.
Hal lain yg Alquran terus tekankan adlh memenuhi hak-hak satu sama lain. Di Dalam Al-Qur'an Surat 83 ayat 1-3 Allah telah menyatakan bahwa mereka yg merampas hak-hak orang lain dan yg tak adil dlm transaksi mereka akan dilaknat dan dihancurkan. Hal ni mengacu pd orang-orang yg ketika mengambil bagian untk mereka, mereka berupaya untk mengambilnya secara penuh tapi ketika mereka mereka memberikan kepada orang lain, muncullah ketidakadilan dgn menguranginya dari yg seharusnya. Dengan demikian dlm beberapa baris Alquran telah menentang tindakan buruk dan jahat tersebut dan jg telah meletakkan dasar bagi perlindungan kehidupan, kehormatan dan martabat semua orang. Sebagai contoh dimana seseorang telah dianiaya / diperlakukan tak adil maka dlm reaksinya sangat memungkinkan baginya untk membalas dgn balasan setimpal. Tapi dlm bertindak ia seringkali gampang bertindak melampaui batas proporsional dan keadilan, dan bertindak berlebihan dlm membalas dendam. Oleh karena itu Allah taala telah memerintahkan bahwa untk mencegah kesalahan seperti itu hak-hak orang lain tak boleh dirampas, karena konsekuensinya berpotensi sangat serius dan berbahaya. Untuk mencegah hal-hal yg yang terjadi diluar keadaan proporsional Al-Qur'an telah memerintahkan agar semua pihak harus tetap adil dan proporsional dlm hubungan mereka. Mereka harus memberi dan menerima dlm ukuran yg sama. Melalui ajaran-ajaran demikian, hak-hak orang miskin dan kekurangan dijaga oleh Al-Qur'an, karena perintah ni memerlukan keadilan dan kejujuran terhadap semua. Jika prinsip-prinsip tersebut diperhatikan maka hal itu akan mengarah pd segmen masyarakat yg kehilangan kemampuan berdiri diatas kaki sendiri, agar mendapatkan kehormatan diri dan hidup dgn penuh martabat.
Hal penting lainnya yg diberikan oleh Alquran untk pembentukan perdamaian dunia adlh bahwa jika dua pemerintahan Islam terlibat permusuhan dan perselisihan, maka pemerintah lain harus bersatu bersama-sama dlm upaya mendorong perdamaian. Jika dari negara berperang terjadi gencatan senjata tetapi kemudian salah satu pihak melanggar perjanjian / terang-terangan menolak rencana perdamaian dan malah terang-terangan melanggarnya maka pd tahap itu pemerintahan yg lain harus secara bersama-sama menentang agresor tersebut. Negara-negara yg menjadi dlm keadaan seperti itu tak boleh dibiarkan sendiri, sampai mereka dpt hidup damai kembali. Setelah itu jika agresor menyatakan mundur dan menerima kesalahannya dan berjanji untk mematuhi perdamaian maka tak boleh ada balas dendam dan tindakan-tindakan yg tak masuk akal, tak menetapkan tuntutan yg tak pantas dan tak adil. Dengan demikian prinsip mendasar ketika berhadapan dgn hal-hal tersebut adlh harus bertindak dgn keadilan. Pedoman ni diambil dari Surah 49 ayat 9 dlm Al-Qur'an. Hal ni seharusnya tak hanya dianggap sebagai pedoman bagi negara-negara Islam saja, karena sesungguhnya jika semua negara mengikuti pedoman ni maka keberatan-keberatan akan hilang. Sayangnya prinsip ni tak dipegang dan diperhatikan selama dan setelah Perang Dunia Pertama dan karena itu pd akhirnya menyebabkan Perang Dunia II. Selama perang itu sekali lagi prinsip-prinsip ni tak diperhatikan dan persyaratan keadilan tak dipenuhi. Melihat sejarah masa lalu kita, jelas bahwa saat ni dasar bagi Perang Dunia sedang diletakkan.
Ajaran Islam bersifat universl dan menjangkau semua spektrum kehidupan, mulai dari unit keluarga dlm rumah tangga sampai pd masyarakat yg lebih luas. Dan pd akhirnya jg mencakup hak-hak bangsa dan upaya melakukan hubungan internasional.
Dikutip dari Pidato Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Ahmadiyah ke V.
Dikutip dari Pidato Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Ahmadiyah ke V.
Penyusun dan terjemah: Jusman
source : http://cnn.com, http://twitter.com, http://1artikelislam.blogspot.com
0 Response to "[Artikel Ibadah] Jika Islam Agama Damai, Mengapa Ada Perang Dalam Islam??"
Post a Comment