
serliblog.blogspot.com - Terkadang saya heran dgn kebanyakan ustadz dan muballigh yg kerap mendengungkan teori konspirasi dunia terhadap ummat Islam. Mereka menganggap adanya persekongkolan antara "musuh2 ummat" baik gerakan Zionisme, AS, Barat, Komunisme, dll. Ceramah-ceramah demikian membuat sebagian ummat merasa cemas, takut dan tegang, sehingga terkadang berimbas pd keharmonisan antar agama. Sedari dini, anak2 kita dilatih untk mengenali musuh di luar sana. Ketimbang memberi kesejukan, dan memupuk kasih sayang, banyak ahli agama yg justru menebar kebencian dan ketakutan pd perbedaan. Akibatnya, semakin hari, umat Islam semakin menjadi kelompok insular yg memiliki phobia terhadap yg lain.
Hal ni tentu berbeda dgn mentalitas umat Islam dahulu, yg tak pernah takut berdialog, belajar, dan meminjam dari yg asing. Dengan penuh percaya diri, mereka mampu memandang sesama manusia dgn setara tanpa terlalu memperhatikan backgroudnya. Rasa percaya diri dan keberanian untk menebar kasih, tentu saja hanya mungkin pd mereka yg memiliki kekuatan iman. Mereka tak gentar pd pelbagai upaya persekongkolan dan konspirasi orang-orang yg tak menyukai mereka, apalagi hanya sebatas phobia.
Dahulu kaum Muslimin memegang teguh firman Tuhan yg menggambarkan mereka yg memiliki kekuatan. Surat al-Imran ayat 173 menggambarkan tentang kaum beriman. Beberapa kelompok manusia mendatangi seorang beriman dan mengatakan "saudara, sesungguhnya ada persekongkolan, ada konspirasi!". Mereka berkata "hati-hati saudara, sesungguhnya orang-orang itu tak menyukaimu, mereka akan berbuat jahat kepadamu!". Mungkin di zaman ni ceritanya menjadi: sekelompok orang mendatangi seorang beriman dan menakut-menakutinya dgn pelbagai konspirasi. Atau mungkin kini ceritanya tak lagi orang-orang yg mendatangi seorang beriman, tapi justru majalah-majalah yg mendengungkan teori konspirasi.
Sekelompok orang yg mendatangi si mu'min, berkata, "kamu harus takut, hati-hati dgn mereka!". Mereka mungkin berkata "hati2 dgn konspirasi salibis-zionis-kapitalis-liberalis-pluralis-komunis-demokratis-sosialis-sipilis!". Lantas apa jawaban si mu'min tadi? pd saat ia ditakut-takuti dan ditanamkan rasa phobia? Fazaadahum Imanan... justru bertambah keimanan mereka.. tak gentar... tak takut dgn segala bentuk persekongkolan dan konspirai. Si mu'min dgn tenang menjawab: "hasbuna Allah wa ni'mal wakil" Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adlh sebaik-baik Pelindung (Q.S. 3:173)
Kawan, mengapa cemas? mengapa takut? mengapa gemetar? cukuplah Tuhan menjadi penolong kami... karena Allah sebaik-baik pelindung. Walaupun konspirasi sekuat apa-pun, sedahsyat apapun, sejahat apapun, kami tak gentar. Kami tetap melakukan apa yg selama ni kami lakukan. Kami tetap berakhlaq terpuji, kami tetap berbaik sangka, kami tetap mengasihi. Tak satupun bulu berdiri, tak satupun mata menangis, dan tak jua merasa takut. Iman kami tak memberikan ruang tuk merasa gentar! Iman kami pd Yang Maha Kuasa menjadikan kami tenang.. Hasbuna Allah wa ni'mal wakil.
Ya Tuhan, dgn berkat dan kehormatan kekasih kami Muhammad SAW, cabutlah kebodohan dan kelemahan Iman dari tengah umat. Dengan kebesaran Sang Kekasih SAW, perbaiki Iman kami sehingga kami tak selalu merasa takut dgn perbedaan. Dengan keagungan Sang Kekasih SAW, izinkan kami, Tuhan, untk merasakan manisnya iman sehingga mampu mengasihi sesama. Dengan keindahan Sang Kekasih SAW, jadikan kami umat percaya diri, beriman kepada-Mu dan tak lagi merasa takut dgn konspirasi. Sudah cukup kebencian dan keberingasan yg dilandasi rasa ketakutan... kini saatnya raih keindahan dgn kembali memantapkan iman. Shalawat dan salam tetap tertuju pd Sang Kekasih dan keluarganya, sinaran murni cahaya iman, hingga hilang segala kecemasan dan kebencian. Demikian sedikit sharing ttg Q.S. 3:173. Baru saja membacanya dan mengingat betapa jauhnya kita dari karakteristik iman yg kuat.
other source : http://slideshare.net, http://dailymotion.com, http://hajingfai.blogspot.com
0 Response to "Tentang Dakwah Kebencian Konspirasi Anti Islam"
Post a Comment