serliblog.blogspot.com - Dokter Afrianda Naufan / akrab disapa Nanda meninggal dunia saat mengikuti program internship di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Selasa (15/12) malam. Dokter muda asal Kota Langsa, Aceh itu meninggal di Dobo, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Daerah ni sama dgn wilayah kerja almarhum dr Dionisius Giri Samudra (dr Andra) yg meninggal pd 11 November lalu.
Nanda memang memiliki riwayat diabetes. Belum bisa dipastikan kapan Nanda dipanggil Sang Khalik. Tapi, kabar kematiannya mencuat dan ramai diperbincangkan di media sejak sore kemarin. Salah satunya lewat akun Facebook milik Erta Priadi Wirawijaya. Dia memposting kabar duka ni di status jejaringnya lengkap dgn foto sesosok pria yg terbujur di ranjang pesakitan dgn wajah terpasang oksigen. Postingan itu mengundang banyak komentar duka dan keprihatinan. Nanda meninggal dunia saat mendapat penanganan intensif di UGD RSUD dr.M. Haulussy di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sebelumnya dia sempat dirawat empat hari di RSUD Cenderawasih, Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Nanda terlebih dahulu terserang demam dan dehidrasi hingga membuatnya koma selama beberapa kali. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tak bisa tertolong lagi. Nanda mengalami demam, dehidrasi hingga akhirnya dievakuasi ke RSUD di Ambon, dlm keadaan koma. Kementerian Kesehatan membenarkan kabar meninggalnya Nanda. Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik Kemenkes, Busroni mengatakan Nanda memang memiliki riwayat penyakit gula. Tapi Busroni irit bicara seputar kabar duka ini. "(meninggalnya) sakit, penyakit gula, " ungkap Busroni, Rabu (16/12).
Nanda diketahui sebagai putra dari dr Hj Cut Diah Adivar MM, Direktur Rumah Sakit PTP Langsa. Kasus ni memiliki kemiripan dgn kejadian menimpa dr Andra, yg meninggal akibat penanganan tak optimal di wilayah itu. Dokter internship adlh dokter yg telah diangkat sumpah, sehingga mereka bukan lagi mahasiswa. Mereka ditugaskan di daerah terpencil dgn pesangon (bantuan hidup dasar) sebesar Rp2, 5 juta rupiah per bulan sebelum dipotong pajak. Di luar itu mereka harus membayar sendiri sejumlah uang untk turut serta dlm BPJS kesehatan. Diakhir statusnya Erta menulis, "Selamat jalan dr Nanda semoga pengabdian mu pd negeri ni tak sia-sia.
Nanda memang memiliki riwayat diabetes. Belum bisa dipastikan kapan Nanda dipanggil Sang Khalik. Tapi, kabar kematiannya mencuat dan ramai diperbincangkan di media sejak sore kemarin. Salah satunya lewat akun Facebook milik Erta Priadi Wirawijaya. Dia memposting kabar duka ni di status jejaringnya lengkap dgn foto sesosok pria yg terbujur di ranjang pesakitan dgn wajah terpasang oksigen. Postingan itu mengundang banyak komentar duka dan keprihatinan. Nanda meninggal dunia saat mendapat penanganan intensif di UGD RSUD dr.M. Haulussy di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sebelumnya dia sempat dirawat empat hari di RSUD Cenderawasih, Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Nanda terlebih dahulu terserang demam dan dehidrasi hingga membuatnya koma selama beberapa kali. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tak bisa tertolong lagi. Nanda mengalami demam, dehidrasi hingga akhirnya dievakuasi ke RSUD di Ambon, dlm keadaan koma. Kementerian Kesehatan membenarkan kabar meninggalnya Nanda. Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik Kemenkes, Busroni mengatakan Nanda memang memiliki riwayat penyakit gula. Tapi Busroni irit bicara seputar kabar duka ini. "(meninggalnya) sakit, penyakit gula, " ungkap Busroni, Rabu (16/12).
Nanda diketahui sebagai putra dari dr Hj Cut Diah Adivar MM, Direktur Rumah Sakit PTP Langsa. Kasus ni memiliki kemiripan dgn kejadian menimpa dr Andra, yg meninggal akibat penanganan tak optimal di wilayah itu. Dokter internship adlh dokter yg telah diangkat sumpah, sehingga mereka bukan lagi mahasiswa. Mereka ditugaskan di daerah terpencil dgn pesangon (bantuan hidup dasar) sebesar Rp2, 5 juta rupiah per bulan sebelum dipotong pajak. Di luar itu mereka harus membayar sendiri sejumlah uang untk turut serta dlm BPJS kesehatan. Diakhir statusnya Erta menulis, "Selamat jalan dr Nanda semoga pengabdian mu pd negeri ni tak sia-sia.
other source : http://solopos.com, http://pinterest.com, http://tokohpenemu.blogspot.com
0 Response to "Profil Dokter Nanda - Afrianda Naufan Firtsty - Politik"
Post a Comment