serliblog.blogspot.com - Banyak cara dilakukan orang agar usahanya sukses. Bagi Bapak Supriyanto, kunci sukses usahanya adlh sedekah.
|
By Epholic |
nam belas tahun bekerja di Astra ternyata tak cukup memuaskan dirinya. Padahal, ia sudah berusaha untk kuliah D3 dan S1 di STIE Jayakarta Salemba jurusan Akuntansi dgn tujuan agar karirnya meningkat. Namun, berkali-kali ia coba mengajukan permohonan agar karirnya meningkat sebanyak itu pula ia mengalami kegagalan. Ia tetap menjadi staf akuntansi. Akhirnya, ia pun banting setir menjadi konsultan hukum di sebuah perusahaan yg telah didirikannya bersama temannya saat ia masih bekerja di Astra. Perusahaan bernama PT. Java Mitra Mandiri yg bermarkas di Mampang ni lebih membenahi sistem managemen ISO. Namun, otak bisnis Bapak Supriyanto (42 th) rupanya membawanya pd keinginan yg lain. Ia ingin bisnis (dagang), sesuatu hal yg sebenarnya sudah ia lakoni sejak masih bekerja di Astra. Saat itu, ia kadang nyambi jualan payung, kaos, MLM, dan sebagainya. Pernah jg jualan di pinggir jalan di Klapagading selama seminggu, ujarnya. Enggak tahu saya kok gak maluan, katanya lebih lanjut. Setelah memutar otaknya, akhirnya ia pun membuka bisnis bidang pendidikan (TK) di Bogor. Namun, belum saja TK itu dibuka ia tiba-tiba sakit keras. Saat itu saya sedang di tol dlm perjalanan menuju TK, ujarnya. Di tengah jalan itulah, tiba-tiba ia merasa diserang oleh sesuatu yg membuat badannya sakit (panas).
Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata tak ada penyakit medis dlm dirinya. Namun, ia merasakan panas dan begitu sakit pd tubuhnya. Ia pun kemudian diklaim terkena penyakit mistis. Beragam pengobatan dilakukannya, tapi tak kunjung sembuh, mulai dari rukyah dan pengobatan tradisional lainnya. Orang tua mengira saya stress karena baru keluar dari Astra, ujarnya. Padahal, setelah keluar dari Astra saya justru lebih bahagia, akunya. Di tengah keputusasaan itulah, ia coba searching internet dan tiba-tiba menemukan sebuah artikel tentang sedekah mampu menyembuhkan penyakit karya Yusuf Manshur. Ia pun segera mengejar pesantren di mana sang ustadz tersebut mengajar. Dari beliaulah, akhirnya Bapak Supriyanto menemukan solusi atas segala penyakit yg dideritanya selama ini, yaitu sedekah.
|
Bapak Supriyanto di tengah para staf Sanaya Bakery |
Dengan sisa uang pesangon dari Astra, ia pun langsung menyedekahkan sebagian uangnya untk pembebasan tanah yg hendak diwakafkan untk pesantren milik Yusuf Mansur. Ia jg menyedekahkan anak-anak santri tahfidz al-Qur’an di beberapa pesantren dan sebagainya. Lalu mengundang anak-anak Yatim ke rumahnya di Jl. Timbul, untk mereka santuni dan sebagainya. Berbekal sedekah minimal 10 persen itulah, lambat laun penyakitnya mulai hilang. Ia sudah mulai merasakan tubuhnya enak dan bisa konsentrasi lagi mengurusi bisnis. Akhirnya ia buka TK lagi di Jagakarsa melanjutkan TK di Bogor yg tak jadi. Kini, TK-nya telah berkembang dgn puluhan siswa, 13 karyawan yg terdiri dari guru, security dan supir antar jemput. Tidak cukup dgn membuka usaha TK, pd bulan Juli 2011 ia pun mulai membuka usaha baru lagi yaitu Bakery. Ia terbilang nekad dgn membuka usaha ni karena mengingat latar belakangnya yg tak memadai. Bisnis itu harus nekad dan berani, ujarnya. Mengingat banyak teman-temannya yg sukses terjun dlm bisnis kuliner, maka ia pun tertarik bergelut pd bisnis roti ini. Kebetulan pula, ketika ia sedang meniatkan diri untk membuka usaha ini, ada seorang koki yg baru saja keluar dari usaha bakery. Koki itulah yg ia ajak kerjasama. Berbekal dana pinjaman 200 juta dari bank (dengan jaminan PT dan TK miliknya) dan uang hasil jualan mobil levina-nya, ia pun segera membuka usaha roti dgn label Sanaya Bakery di Jl. Moch Kahfi I No.27D, Cipedak, Jagakarsa, Jaksel. Setelah satu tahun berjalan, kini usaha bakery-nya telah meningkat sangat tajam. Ia telah memiliki 14 karyawan (6 sales, 4 juru masak, 2 delivery dan 2 aktivasi) dgn omset sekitar 70 juta sebulan dan pelanggan tetap coffa café Group yg memiliki sekitar 20 café yg tersebar di seluruh Jabodetabek. Apa rahasia sukses usahanya? Ternyata tak jauh-jauh dari sedekah. Rupanya setelah mengenal Yusuf Mansur, ia terus meningkatkan kadar sedekahnya. Kini, ia seringkali mengundang anak-anak yatim ke ruko bakery-nya untk mereka santuni. Sebelumnya diadakan pengajian dulu yg dipimpin oleh seorang ustadzah. Kadang pula, ia yg mendatangi Yayasan Nurul Amanah Srengseng di mana anak-anak yatim dan dhuafa tinggal yg jumlahnya sekitar 260 anak. Bahkan, tiap hari sebelum ia mengantar anaknya ke sekolah, ia usahakan menyediakan 10-15 bungkus nasi. Nasi-nasi itu kemudian ia bagikan di tengah jalan, kepada siapa saja yg memerlukannya. Menurut Bapak Supriyanto, sedekah itu memiliki empat keutamaan (fadhilah), yaitu: untk tolak bala, menyembuhkan penyakit, panjang usia dan tambah rejeki. Insyallah, ujarnya, kalau kita mau mengamalkan sedekah, maka apapun niat / usaha kita akan bisa berkembang. Selain itu, katanya, sedekah itu sebenarnya gak perlu hitung-hitungan alias harus tos-tosan. Sebab, kalau kita pakai hitung-hitungan, maka Allah pun akan hitung-hitungan sama kita. Tentu kita tak mau. Selain mematengkan sedekah dan spiritual lainnya, Bapak Supriyanto sering sharing bisnis dgn teman-temannya yg tergabung dlm komunitas Jakarta Enterpreneur Club. Sebuah komunitas yg didirikan oleh para alumni Enterpeneur University (EU), sebuah lembaga kursus yg pernah diikutinya tahun 2006. Lembaga ni sebenarnya tak resmi dan tak berijazah tapi banyak mencetak para alumni yg kemudian sukses di bidang bisnisnya masing-masing. Dengan prinsip itulah, kini tiga usaha yg dijalankan Bapak Supriyanto mengalami kesuksesan luar biasa. Dalam waktu dekat, ia pun akan berusaha konsultasi dgn pakar manajemen bakery, untk kemungkinan usaha bakery-nya akan menyediakan kemitraan (semacam frenchise). Semoga sukses Pak!
other source : http://epholic.blogspot.com, http://pinterest.com, http://google.com
0 Response to "[Yang Unik] KISAH SUKSES PENGUSAHA BAKERY"
Post a Comment