Oleh Zikrullah T. Ayyuba
Sebuah studi Alkitab mengungkapkan bahwa Alkitab tak mengandung kata-kata yg tepat yg diwahyukan dan diucapkan oleh para nabi seperti Musa dan Nabi Isa. Alkitab telah ditulis oleh berbagai penulis selama periode berabad-abad, yg pd waktu itu jg banyak mengalami perubahan.
Dr Stanley Cook menulis:
"Kesalahan manusia (fallibility) menjadi faktornya, Alkitab tak bebas dari kontradiksi dan kesalahan, dan sama sekali tak sesuai dgn nilai-nilai agama secara menyeluruh. (Introduction to the Bible. h.193)
Kemudian dlm Britannica Encyclopedia edisi kesebelas menerangkan di bawah judul Bible:
"Tak dpt diragukan lagi bahwa sejumlah besar perubahan telah dimasukkan ke dlm teks Ibrani". Kita lihat dari sejarah Israel bahwa pd masa Nebukadnezar kitab-kitab Israel dibakar dan dimusnahkan. Kemudian ditulis ulang oleh Nabi Ezra: "Ia terlupakan dan Ezra memperbaruinya". (p. 322, Vol. V, Jewish Encyclopaedia)
Lebih lanjut pd halaman yg sama ditulis:
"Ia menunjukkan keraguannya mengenai kebenaran dari beberapa kata dari teks dgn menempatkan titik diatasnya. Haruskah Elihah, katanya, menyetujui teks, poin yg akan diabaikan. Haruskah ia menolak, kata-kata yg meragukan untk dihapus dari teks."
Hal ni tak memerlukan komentar lebih lanjut dari saya. Hal ni jelas menunjukkan bahwa secara umum Perjanjian Lama tak bisa lagi dianggap sebagai Firman Allah yg terjaga keotentikannya. Demikianlah keadaan perjanjian lama.
Begitupun Perjanjian Baru yg memiliki kondisi yg sama. Tidak ada jaminan tentang kapan tepatnya ia ditulis. Kita tahu bahwa pd hari-hari pertama setelah kepergian Yesus mereka kemudian menunggu kedatangannya kembali. Sementara mereka yg telah tinggal bersama Yesus telah meninggalkan dunia ni dan pd saat yg sama tak ada tanda-tanda beliau akan kembali, maka dirasa perlu bahwa Injil harus ditulis untk keperluan orang-orang yg tak bisa mendengar dari orang-orang yg tinggal bersama Yesus. Seorang sarjana Oxford mencatat:
"Hal penting pertama yg harus diperhatikan adlh bahwa belum ada Injil yg tertulis sampai bertahun-tahun setelah Yesus. Injil Markus adlh Injil yg paling awal yg diakui secara umum. Umumnya menetapkan penulisan tesebut telah dilakukan sekitar 65 SM. Peristiwa penyaliban umumnya dianggap telah terjadi sekitar 29 SM / 30 SM. Jadi Injil ada sekitar tiga puluh lima tahun kemudian setelah riwayat-riwayat itu tercatat. Injil-injil lainnya ditulis kemudian... Selama tahun-tahun awal setelah selamatnya Yesus dari kematian, tak ada catatan tertulis yg dibuat tentang kehidupan dan ajaran beliau. Beberapa ucapan yg paling mencolok yg mungkin diwujudkan adlh berupa liturgi sederhana. Setelah itu, tahun demi tahun berlalu dan ingatan semakin redup, maka dirasakan perlu untk mencatat sabda-sabda beliau ke dlm bentuk tulisan... Tulisan-tulisan telah didasarkan pd ingatan para murid yg tinggal bersama Yesus dan yg mendengar sabda-sabdanya, jadi ingatan dan tradisi adlh dasar dari injil kita sekarang dibangun.
Harus kita sadari bahwa adlh hal yg tak mungkin bahwa suatu cerita yg disebarkan secara mulut ke mulut - bahkan ketika hal itu dilakukan dlm waktu dekat ketika terjadinya peristiwa - tak akan mengalami beberapa modifikasi. Hal ni tak dpt dihindari bahwa narasi / ucapan yg disampaikan dari mulut ke mulut untk peristiwa yg telah terjadi hampir tiga puluh tahun pasti mengalami perubahan dlm prosesnya. Selain itu kita harus ingat bahwa di zaman kuno itu adlh kebiasaan umum bahwa para penulis sejarah yg paling telitipun memasukkan ke dlm mulutnya suatu karakter, diantaranya mereka menulis kata-kata yg mereka anggap sesuai dgn kondisi tanpa berniat untk menyiratkan bahwa itulah kata yg tepat. Dan jg tak ada keraguan dari para penulis sejarah pd kesempatan itu untk memodifikasi catatannya sedemikian rupa untk membawa keluar sudut pandang tertentu yg ingin tekankan dlm tulisannya.
Tidak ada keraguan bahwa Injil yg telah ditulis bukan hanya untk tujuan penulisan tetapi jg untk dedikasi yg telah tertanam dlm sikap pikiran. Kami tak menjamin bahwa narasi dan ucapan seperti yg diberikan dlm Injil selalu mewaili apa yg terjadi sebenarnya dan apa yg sebenarnya dikatakan. (The Story Behind the Gospel by Bernard M.Allen)
Thomas Paine menulis dlm bukunya 'The Age of Reason':
"Konsili Nicea dan Laodikia diadakan sekitar 350 tahun setelah Kristus, dan kitab-kitab Perjanjian Baru sekarang kemudian dipilih secara ya / tak seperti kita melakukan pemilihan dlm hukum. Banyak sekali kitab yg ditolak setelah mayoritas memilih tidak. Beginilah bagaimana Perjanjian Baru terbentuk... Jadi inilah barangkali, mereka memutuskan melalui pemungutan suara mana kitab dari koleksi mereka yg harus dianggap sebagai firman Tuhan dan mana yg ditolak. Mereka menolak sebagiannya, mereka memilih yg lainnya yg dianggap ragu-ragu menjadi sebuah kitab yg disebut Apokripa, dan kitab-kitab yg dipilih dgn suara terbanyak terpilih menjadi firman Allah. Haruskah mereka memilih sebaliknya, semua orang, setelah menyebut diri mereka Kristen, untk percaya kepada yg lain, untk kepercayaan yg dipilih oleh yg lain." Kita membaca dlm Peakes Commentary on the Bible: "Kita tak memiliki teks Kitab Suci yg final dan tanpa meragukan yg bisa kita anggap sebagai versi asli. Versi asli sudah lama musnah.." (h.4)
Jika klaim Perjanjian baru adlh benar bahwa semua kitabnya diilhamkan oleh Allah." (II Timotius 3:16) lalu mengapa Gereja harus memutuskan dgn cara pemungutan suara mana buku yg diilhamkan dan mana yg bukan. Hal ni telah ditegaskan oleh teman-teman Kristen kita bahwa lima kitab pertama dari Alkitab telah ditulis oleh Musa di bawah Ilham Ilahi. Tetapi bagaimana hal ni bisa terjadi ketika kita menjumpai di bagian akhir dari kitab kelima terakhir Nabi Musa tersebut seperti ini:
Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dgn firman TUHAN. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tak ada orang yg tahu kuburnya sampai hari ini.(Ulangan 34:5-6)
Dari sini jelas nampak bahwa Musa bukanlah sosok penulis yg mengilhamkannya bahkan untk disebut hanya sebagai penulis, karena tak mungkin beliau menulis tentang kematiannya sendiri. Bahkan begitu lama waktu berlalu sebelum kitab tersebut ditulis, tak ada yg tahu keberadaan makamnya!
Demikian jg kitab berikutnya tak mungkin ditulis oleh Joshua seperti yg tertulis di bagian akhirnya:
Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun. (yosua 24:29)
Keotentikan Al-Qur'an
Jika Umat Islam sering membandingkan kitab suci mereka dgn kitab agama lain, hal itu tak lain karena keaslian dari Alquran. Sebagaimana Firman Allah taala yg menyatakan:
"Ini adlh kitab yg sempurna, tak ada keraguan di dalamnya, yg merupakan petunjuk bagi orang-orang yg benar." (2:3)
Sesungguhnya, Kami Yang telah menurunkan Peringatan Alquran ini, dan sesungguhnya Kami baginya adlh Pemelihara. [15:10)]
Sesungguhnya orang-orang yg ingkar kepada Zikir, Alquran, ketika itu datang kepada mereka, dan Sesungguhnya itu adlh Kitab yg mulia. Kebatilan tak dpt mendekatinya, baik dari depannya maupun dari belakangnya. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana, Maha Terpuji. (41:42-43)
Dia-lah yg menurunkan Kitab kepada engkau (3:8)
Segala puji bagi Allah swt., Yang telah menurunkan atas hamba-Nya Kitab ni dan tidaklah Dia menjadikan baginya kebengkokan. 18:2)
Ayat-ayat Al-Qur'an diatas menunjukkan dgn jelas bahwa Al-Qur'an adlh Firman Allah yg benar. Disamping itu bahasa dan gaya Al-Qur'an sedemikian rupa sehingga dgn mudah untk diingat. Tidak saja para sahabat Rasulullah saw yg telah melakukan itu dengn cara menghafalnya tetapi jg sampai sekarang ratusan bahkan ribuan umat Islam telah melakukannya jg dan membacanya secara teratur agar ingatan mereka tetap segar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an.
Karakteristik Al-Qur'an adlh ia membantah tiap keberatan yg diajukan terhadapnya oleh lawan-lawannya misalnya mengatakan bahwa Rasulullah saw lah yg telah mengarangnya sendiri. Allah taala menantang mereka dlm Al-Qur'an:
"Dan jika kamu dlm keraguan tentang apa yg telah Kami turunkan kepada hamba Kami, maka buatlah satu Surah yg semisalnya, dan ajaklah pembantu-pembantumu selain Allah swt., sekiranya kamu memang orang-orang yg benar. [2:24)
Apakah mereka mengatakan, “Ia telah mengada-adakannya? ”Katakanlah, Bawalah sebuah Surah yg semisalnya. dan panggillah siapa saja yg kamu mampu selain Allah swt. jika memang kamu orang-orang benar. (10:39)
Tantangan ni belum ada yg menanggapi. Tidak diragukan lagi banyak kritikus telah berusaha untk membantah klaim Islam tersebut tetapi tak ada yg telah memenuhi tantangan tertentu bahkan hanya untk menghasilkan satu ayat yg lebih baik dari standar bahasa Arab dlm Al-Qur'an. Bagaimanapun mereka tak mampu melakukannya karana Allah sendiri yg telah menetapkan:
Katakanlah, “Seandainya berhimpun manusia dan jin untk mendatangkan yg semisal Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan yg sama seperti ini, walaupun sebagian mereka kepada sebagian yg lain sebagai penolong.” (17:89)
Tidak hanya memiliki teks Al-Qur'an yg terjaga keotentikannya dgn baik tetapi jg untk menjaga semangat dan maknanya dlm tiap abad Allah telah mengirimkan seorang reformer rohani dari kalangan umat Islam yg mencapai hubungan langsung dgn Tuhan dan menghidupkan kembali iman Islam melalui ketaatan sempurna kepada kitab suci Al-Qur'an dan Nabi Muhammad saw sehingga hal ni menunjukkan tanda yg jelas dari eksistensi Tuhan dan Firman-Nya yg hidup. Ini adlh suatu keistimewaan Islam yg unik. Tak heran, karena itu bahwa Al-Qur'an merupakan manifestasi dari firman Tuhan yg hidup. Dalam zaman ni Allah taala telah membangkitkan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Almasih yg dijanjikan dan pendiri dari Ahmadiyah dlm Islam untk menjelaskan kebenaran dan keunggulan Al-Qur'an. Beliau mengatakan:
"Bagian-bagian sempurna keselamatan telah dibukakan hanya oleh Al-Qur'an, yg lain semuanya hanyalah bayangan. Oleh karena itu kalian harus mempelajari Al-Qur'an dgn penuh perhatian dan pikiran yg mendalam dan kalian harus mencintainya seperti kalian tak pernah mencintai hal apapun yg lain.."
Karakteristik lainnya dari Al-Qur'an adlh dlm hal nubuatan. Al-Qur'an penuh dgn nubuatan yg berkesan dlm pikiran para pengikutnya. Beberapa nubuatan luar biasa telah dipenuhi sementara yg lain masih menunggu untk digenapi.
Dalam Al-Qur'an telah menjelaskan tentang jasad Firaun:
"Maka pd hari ni Kami akan menyelamatkan engkau menjadi suatu Tanda bagi orang-orang sesudah engkau. Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia sangat lengah terhadap Tanda-tanda Kami.” (10:93)
Ayat ni mengacu pd Firaun yg sombong yg telah tenggelam beserta para tentaranya setelah tindakannya yg lalim dan agresif mengejar Musa dan kaum Bani Israel. Ketika malapetaka yg menenggelamkannya ia mengakui dan menyatakan keyakinannya terhadap Tuhan Musa. Tetapi hal itu sudah terlambat. Meski begitu Allah taala menunjukkan belas kasih kepadanya dan berjanji untk menyelamatkan tubuhnya sebagai tanda bagi mereka yg datang setelahnya. Ini adlh kenyataan yg luar biasa bahwa dari semua kitab suci agama lain hanya Al-Qur'an yg menyebutkan fakta ini. Alkitab maupun buku sejarah tak ada yg menyebutkan hal ini. Dengan cara yg indah Al-Qur'an Firman Allah telah terbukti benar. Setelah selang lebih dari 3000 tahun tubuh Firaun yg sama telah ditemukan di Mesir sekitar pergantian abad ke 20. Sekarang jasadnya telah diabadikan di Museum Kairo. Namanya adlh Meneptah.
Selanjutnya Al-Qur'an telah menubuatkan tentang Persia yg akan dikalahkan oleh bangsa Romawi dan kemudian akan dikalahkan oleh kaum Muslim:
Aku, Allah Yang Maha Mengetahui. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yg dekat dan mereka sesudah kekalahan mereka, akan memperoleh kemenangan, Dalam beberapa tahun. Bagi Allah swt. kedaulatan sebelum dan sesudah-nya. Dan pd hari itu akan bergembira orang-orang mukmin. Dengan pertolongan Allah swt. Dia menolong siapa yg dikehendaki-Nya. Dan Dia Maha perkasa, Maha Penyayang. (30:2-5)
Orang Persia sudah hampir memasuki kekaisaran Romawi dan pd 615 mereka telah mencapai gerbang Konstantinopel. Mereka telah menaklukkan Palestina, Suriah dan Mesir. Bangsa Romawi berada dlm kekalutan setelah menderita kekalahan demi kekalahan. Sepertinya mereka memang ditakdirkan untk itu. Tapi pd tahun 624 Bangsa Romawi bangkit menyerang kembali dan menghancurkan Persia yg kemudian jg ditaklukkan oleh kaum Islam.
Terdapat jg nubuatan besar mengenai bergabungnya dua lautan:
Dia telah membuat kedua lautan mengalir. Keduanya akan bertemu, Di antara keduanya ada pembatas, keduanya tak saling melampaui. (55:20-21)
Nubuatan itu telah benar-benar tergenapi dgn adanya pembangunan Terusan Suez dan Terusan Panama yg masing-masing menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah dan antara Samudera Atlantikdan Samudera Pasifik.
Terdapat jg nubuatan tentang kemajuan besar dlm ilmu astronomi (81:12) dan pengembangan besar-besaran dlm bidang ilmu geologi dan minerologi dan komunikasi antar planet. Al-Qur'an jg menyebutkan orang-orang yg akan mendapatkan kekuatan materi yg besar sehingga mereka akan menaklukkan tiap rintangan yg mereka temui. Allah berfirman dlm Al-Qur'an :
Hingga ketika dibukakan tembok untukYajuj dan Majuj dan mereka dari tiap tempat yg tinggi tersebar luas. (21:97)
Yajuj dan Ma'juj mengacu pd kekuatan-kekuatan besar yg terdiri dari Rusian dan Amerika pd khususnya. Kita membaca dlm Al-Qur'an:
Segera Kami akan memperhatikan kamu, hai dua golongan yg kuat. (55:32)
Penggambaran pd ayat ni adlh tertuju pd negara-negara Barat saat ni yg berdasarkan pencapaian mereka dan strategi politik mereka pd kegelapan waktu yg dijanjikan, diperoleh atribut yg sama.
Sumber:
THE REVIEW of RELIGIONS
VOL. LXXXIII NO.9 SEPTEMBER 1988
Link: http://reviewofreligions.org/download/RR198809.pdf#page=14
Terjemah: Jusman
source : http://wikipedia.org, http://google.com, http://1artikelislam.blogspot.com
0 Response to "[Perbandingan Agama] Memeriksa Keaslian ALKITAB dan AL-QUR'AN"
Post a Comment