Baca sebelumnya sinopsis The Time We Were Not In Love episode 5 part 2.

Kisah Romance - “Mau apa kau?” tanya Won, sambil berdiri di depan Hana ketika Suhoo muncul di depan rumah Hana lagi. Suhoo tersenyum menyebalkan dan mengatakan jika dirinya hanya ingin berbicara dgn Hana. Won tak mengizinkannya. Dia menarik Hana masuk. Suhoo menahan tangan Hana. Hana menoleh dan mengeluarkan semua unek-uneknya yg terpendam jika Suhoo adlh pria yg suka seenaknya - mengatakan apapun dan mendengarkan apapun. Hana dan Won pun masuk.
Won melepas genggaman tangannya. Hana masuk ke kamar mandi untk gosok gigi dan hendak menjelaskan soal ketidakbisaannya ikut Won nonton film. Won menyuruh Hana untk gosok gigi dulu baru memberi penjelasan. Dia menatap boneka kelinci pink pemberian Suhoo. Hana keluar dan melihat boneka kelinci itu. Dia menyuruh Won untk menyingkirkan boneka itu. Won mengambilnya dan menatap Hana, sedikit mengangguk seolah-olah mengatakan everything-is-gonna-be-alright. Dia hendak berlalu dan melihat samsak di kamar Hana, minta izin untk menyingkirkannya juga. Hana melihat samsak itu.
Kilas balik. Mamanya Hana mengatakan pd Won jika Hana meringkuk saja di bawah selimut, padahal sudah tiga hari putus dgn Suhoo. Detik berikutnya, Won muncul kembali dgn membawa samsak. Dia membuka tirai dan memasang samsak itu dekat kamar mandi. Setelah itu, dia memukul-mukul samsak itu dgn sekuat tenaga. Capek memukul-mukuli samsak, Won pamit dgn pesan supaya Hana memukul-mukuli samsak itu sebagai pelampiasannya kepada si tengik Suhoo. Hana hanya melihatnya dgn mata berkaca-kaca. Kilas balik selesai.
Hana dan Won pergi ke minimarket. Won mencoba mesin tinju. Hasilnya dia berhasil mendapatkan poin tinggi. Hana surprise. Ditraktir Hana es krim, Won mengambil yg harganya mahal. Begitu dibayar di kasir, Won langsung membuka es krim tersebut dan memakannya, supaya tak Hana kembalikan.
Won dan Hana kembali. Hana bertanya kenapa Won bisa mendapatkan skor tinggi begitu? Apakah dia sedang ada masalah / dendam? Won ingat ucapan si tengik Suhoo, tapi dia bilangnya sama Hana karena dirinya kuat. Kemudian, dia mengajak Hana untk berolahraga agar tubuh lebih fit dan berstamina. Dia melakukan peregangan. Hana mengikutinya, tapi Hana langsung merasa ototnya terlalu cepat lelah. Mereka berpisah, masuk rumah masing-masing. Sebelum masuk, Hana melihat boneka kelinci pinknya yg kini sudah teronggok di depan rumah dekat tong sampah bersama samsak pelampiasan.
Hana masuk dan bergumam, 'Alasan kau menyimpan benda-benda bukan karena kau tak tahu alasan benda itu perlu dibuang, tapi karena suatu hari kau akan membutuhkan barang itu. Entah kapan...”
Keesokan hari, Won keluar rumah dgn pakaian jogging. Dia melihat truk sampah berhenti di depan rumah Hana. Begitu truk itu jalan, sampah, boneka kelinci, dan samsak pelampiasan terlihat tak ada di tempatnya lagi. Bersih. Won tersenyum.
Won lari dgn semangat, meninggalkan Hana yg berjalan seperti nenek tua. Sikap Hana makin terlihat tua ketika harus naik tangga ke bukit atas. Won melihatnya turun kembali dan mendorong Hana ke atas. Hana berteriak supaya Won mendorongnya pelan-pelan.
Hana dan Won duduk menghadap kota di atas bukit. Mereka merasa segar. Hana mengatakan jika dirinya telah bekerja sepanjang tahun. Dia akan membalas “direktur sampah” atas apa yg dikerjakannya. Won takjub mendengar semangat Hana.
Won datang ke kantor dgn penuh semangat. Dia berpapasan dgn Soeun yg kini tak memanggilnya lagi dgn sebutan oppa tapi sunbae. Soeun bertanya apa yg membuat Won terlihat bersemangat? “Karena cuacanya sedang bagus,” sahut Won sambil menepuk lengan Soeun. Soeun sempat kaget, tapi segera tersenyum. Kemudian, Won dan Soeun sibuk melayani penumpang pesawat. Dengan penuh keramah-tamahan dan kesabaran, mereka membuat penumpang nyaman.
Di lain tempat, Hana dan anggota tim marketing mempersiapkan penetrasi ke wilayah pasar baru. Sempat anggota timnya berkasak-kusuk tentang rapat tersebut. Beberapa lainnya melirik Hana dgn tatapan tak suka, terlebih saat Hana meminta mereka semua untk lembur dan mengosongkan jadwal nanti malam.
Hana istirahat di luar kantor sendirian. Dia melihat di depannya pasangan muda-mudi sedang merajut kasih. Itu membuat benaknya teringat kejadian di pesawat, ketika dirinya sedang menyemprotkan minyak wangi di toilet pesawat, Suhoo tiba-tiba masuk untk bermesraan bersamanya. Aish...
Soeun mengambil CD lagu klasik Suhoo, dan Suhoo tiba-tiba berdiri di sebelahnya. Dia terkejut dan mengatakan bahwa dirinya tak mengenali Suhoo sebelumnya sebagai seorang musisi terkenal. Suhoo bertanya di mana Soeun melihatnya? “Di kantor, saat kau keluar dari ruangan sunbae Won,” sahut Soeun. Ketika ditanyai apa hubungan Soeun dgn Won, Soeun menjawab bahwa dirinya hanyalah rekan kerja juniornya Won.
“Sebatas itu saja?” tanya Suhoo. Soeun mengiyakan, dan mengimbuhi jika Won sepertinya suka dgn temannya. Suhoo mengatakan jika teman Won itu namanya Hana. Soeun kaget Suhoo mengenal Hana. Dia menanyakan apa hubungan Suhoo dgn Won? Suhoo mengatakan hubungannya dgn Suhoo agak dlm juga. Dia mengajak Soeun mengobrol lebih lanjut untk menanyakan beberapa hal.
Hana masih sibuk dgn pekerjaannya. Salah satu anggota timnya, yg terakhir, pamit pulang. Hana me-sms Won untk memberitahu tak ada latihan dulu untk besok, karena dirinya tengah lembur untk mempersiapkan presentasi. Won yg menerima sms itu membalas supaya Hana semangat bekerjanya, tapi mengingatkan jika Hana harus membelikan ceker ayam pedas dua kali karena absen latihan. Tidak lama sms balasan dari Hana sampai pd Won. Hana meledek jika Won paling pintar kalau soal itu. Won tersenyum.
Mihyang memerintahkan Won untk mengambilkan timun lagi di kulkas karena wajahnya berat ditempeli timun. Won mencatat Mihyang pasti menginginkan b*r juga. Mihyang senang Won pengertian.
Mihyang menyadari jika Won terlihat lebih optimis belakangan ini. Dia minta Won menceritakan apa yg menyebabkan itu, kecuali jika itu adlh Hana. Won terdiam, karena yg menyebabkannya memang Hana. Akhirnya Mihyang menyuruh Won bercerita sajalah.
“Aku bangga pd Hana hari ini,” Won berkata sambil tersenyum. Ada masalah yg mengkhawatirkan, tapi Hana bisa mengatasi masalah itu lebih baik daripada yg dia pikirkan. Mihyang mendesah jika Won seharusnya menikahi Hana jika memang menyukainya. Namun, jawaban Won mengejutkan, “Haruskah?”
Hana bergegas pergi bekerja keesokan harinya untk melakukan presentasi besar. Won menghubungi Hana untk memberinya semangat. Hana mengajak mengajak Won untk nonton film. Won mengingatkan bahwa usia mereka terlalu tua untk nonton. Hana menambahkan selesai nonton film mereka akan minum bersama. Won setuju.
Hana dan Won nonton film bersama dan tertawa-tawa cukup keras di bangkunya. Ketika film menyuguhkan adegan ibu dan anak, Won tampak sedih dan seolah-olah hendak menangis. Hana menatapnya dgn ekspresi tak terbaca. Kasihan? Pemahaman?
Setelah sampai di depan rumah Hana, Suhoo mengirimkan sms untk memberitahu jika dirinya ada di depan rumah Hana. Tentu saja dia tak menemukan Hana keluar dari rumah, karena sedang keluar bersama Won untk makan malam. Hana dan Won minum bersama untk proyek baru dan kebersamaan mereka yg langgeng.
Setelah beberapa teguk minuman, Hana menyadari jika Won tak pernah dekat dgn salah mantan pacarnya. Sebaliknya Won menimpali jika Hana jg tak pernah dekat dgn mantan pacarnya. Dia menebak mungkin itu, sebagai orang di luar hubungan, mereka bisa melihat hal-hal yg tak bisa dilihat oleh orang yg menjalani hubungan tersebut.
“Kau dibutakan kala sedang jatuh cinta, sehingga kau tak dpt melihat sesuatu dgn jelas untk diri sendiri dan hubungan itu sendiri,” Won menerangkan. Hana berpendapat semua mantan pacarnya Won itu mengerikan. Won mengaku tak ada mantan pacarnya suka pd Hana.
Namun, Won berjanji tak akan berkencan dgn wanita yg tak suka pd Hana. Mereka kembali tertawa dan minum lebih banyak. Hana mengingatkan Won tak boleh berkencan jika wanita itu tak mendapat persetujuannya.
Suhoo tak bisa menunggu Hana lebih lama lagi. Dia mengirimi Hana sms untk mengatakan bahwa dirinya akan datang lagi besok.
Keesokan harinya, Soeun bertanya wanita seperti apa yg menjadi tipe ideal Won? Hana mengklaim bahwa ide tentang wanita ideal hanya ada ketika seseorang masih muda. Soeun yg cerdas mengganti topik dgn bertanya, “Kalau unni Hana, seperti apa pria yg menjadi tipe idealnya?”
Won memikirkan pertanyaan Soeun, dan mengingat pertanyaan sama yg pernah dilontarkannya pd Hana dulu waktu SMA. Hana mengatakan bahwa dirinya akan menemukan pria idealnya melalui ciuman. Hal itu membuat Won bingung, karena biasanya wanita akan memikirkan tipe pria idealnya melalui penampilan.
Hana tak setuju. Dia mengatakan bahwa dirinya takkan berhubungan dgn calon pasangannya jika tak menciumnya di kencan pertama. Jika itu terjadi, maka Hana memastikan hubungan takkan dilanjutkan. Jika calon pasangannya itu lulus tes ciuman di kencan pertama, maka dia mengatakan tipe pria idealnya haruslah pria yg bisa jantungnya berdegub kencang dan kepalanya mengawang-awang.
Won menyela dgn mengatakan bahwa Hana terlalu banyak membaca novel romance. Dia berpikir jenis cinta yg Hana bicarakan tak hanya merusak untk dirinya sendiri, tapi orang-orang di sekelilingnya juga. Walau diberi peringatan itu sekalipun, Hana tak peduli. Dia mengatakan sambil melamun, “Suatu hari nanti, aku ingin merasakan cinta gila semacam itu.”
Bersambung ke sinopsis The Time We Were Not In Love episode 6 - bagian 2.
source : http://wikipedia.org, http://tribunnews.com, http://kisahromance.blogspot.com
0 Response to "[Oh My Ghost] Sinopsis The Time We Were Not In Love Episode 6 (Bagian 1)"
Post a Comment