Masa muda biasanya dikenal dgn masa yg tak terlupakan bagi tiap manusia. Pada saat usia muda, terutama bagi mereka yg belum menikah / single lagi besar-besarnya tenaga dan semangat yg mereka miliki. Tapi jika mereka menyalurkan tenaga yg berlebihan tersebut misalnya ke kegiatan pendakian gunung, maka mereka pasti mengalami dan dpt mengambil hikmah dari kegiatan pendakian gunung, diantaranya adalah:
1. Mendaki gunung adlh perjalanan menaklukan diri sendiri
Kegiatan pendakian adlh perjalanan menuju puncak. Dalam hal ni si pendaki dituntut untk menekan ego diri sendiri agar menaklukan zona nyamannya. Jikalau kita dirumah masing-masing serba ada dirumah yg kita tempati, tapi digunung kita dituntut untk makan seadanya. Mengontrol perilaku kita dimana mungkin diantara kita suka emosi dgn mengumpat, mengucapkan kata-kata yg tak pantas karna digunung biasanya tempat hidupnya hewan buas yg seringkali mengintai kita dari kejauhan yg tak suka suara gaduh dan pastinya penunggu-penunggu lain yg tak kasat mata. Maka gununglah tempat yg pas untk para pendaki mengontrol egonya. Yang bisa mengontrol egonyalah yg berhak mencapai puncak.
2. Saat tak ada yg bisa jadi tumpuan, kamu akan belajar agar percaya akan segala kemampuan dan keyakinan
Kegiatan pendakian berati pendaki harus menaklukan diri sendiri dan berdiri tegap untk menaklukan alam bebas. Kegiatan ni menuntut para pendaki untk mampu beradaptasi dgn keadaan alam sekitar yg tak ada listrik, sinyal internet maupun telpon. Justru dgn kondisi inilah para pendaki belajar menggunakan seluruh panca indera dan mempelajari tanda-tanda alam sekitar. Misalnya mengapa hewan-hewan gunung seringkali turun gunung, maka hal itu menunjukan pertanda bahwa gunung akan meletus. Dari hal inilah para pendaki bisa menikmati seluruh kondisi alam bebas dgn mengoptimalkan seluruh panca indera dan berjuang dgn tenaga sendiri untk mencapai tingkatan yg paling tinggi.
3. Kegiatan ni memang mengeluarkan bulir-bulir peluh yg banyak bercucuran, tapi dari hal ni kamu akan menghargai hal kecil yg sering diremehkan
Hal ni bila dilihat secara kasat mata dipandang kegiatan yg sederhana dan sepele. Tapi dari hal ni pendaki dilatih untk menghargai hal yg sering kali dianggap hal yg remeh. Tapi dari hal sepele lah hidup mati pendaki ditentukan. Contohnya, ketika kita direstoran maupun dirumah seringkali makan tak habis. Tapi bila digunung, para pendaki dituntut makan seadanya berdasarkan logistik yg mereka bawa karena mereka yakin karena tiap suap logistik yg mereka makan merupakan sumber kekuatan. Begitu jg dgn air. Ketika stok air para pendaki habis maka ketika mereka menemukan sumber mata air maka mereka akan bergembira layaknya baru lulus dari sekolah.
4. Semangat solidaritas yg seringkali dibagikan secara cuma-cuma, membuat para pendaki ketagihan untk melakukan pendakian bersama
Seorang pendaki tidakkan ragu untk menyemangati pendaki lain agar bersama-sama mencapai puncak. Tak jarang terdengar kata-kata penyemangat seperti ini: “ ayo sedikit lagi brow, tanggung kalo ga nyampe puncak, semangat elo pasti bisa kawan!” Selain itu para pendaki jg tak ragu membagikan logistik mereka kepada pendaki lain meskipun belum mengenal satu sama lain. Karena mereka yakin bila membagikan logistik kepada pendaki lain maka akan ada jiwa yg terselamatkan. Tanpa disadari gunung mempunyai kekuatan supranatural yg membuat para pendaki yg saling mengenal.
5. Walaupun gunung yg sama yg pernah didaki, tapi seringkali menampilkan pesona baru yg sulit dilupai
Kadang kita merasa tertegun, mengapa ada pendaki yg mau mendaki gunung yg sama…? Bukannya gunung yg sama, kenangan yg dilalui jg sama…? Yaa.. mungkin yg didaki adlh gunung yg sama. Tapi pasti ada kenangan yg berbeda didalamnya. Hal yg berbeda mungkin saja teman pendakian, jalur yg dilewati dan kondisi cuaca yg berbeda. Pengalaman yg berbedalah yg membuat para pendaki sering berkunjung ke tempat yg sama.
==>Selanjutnya
Sumber Artikel : kompasiana
0 Response to "[Lirik] Filosofi Mereka, Para Pendaki Gunung !"
Post a Comment