This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Lensa Alam] Kisah geureuda deuk : Sebutan Perilaku Tamak Orang Aceh

Kisah geureuda deuk : Sebutan Perilaku Tamak Orang Aceh-Zaman dahulu Pada suatu tempat di pedalaman aceh terjadi huru hara yg membuat warga panik. Burung raksasa memhancurkan tanaman-tanaman dan binatang ternak warga. Setelah selesai disatu kempung burung tersebut datang ke kampung lain dan melakukan hal yg sama. Akhirnya, kejadian tersebut sampai ke telinga sang raja yg memerintah dikala itu.
Kisah geureuda deuk : Sebutan Perilaku Tamak Orang Aceh
ilustrasi

Raja memerintah bala tentaranya untk membunuh burung tersebut. Setelah sebulan berusaha untk membunuh burung tersebut tiap datang ke pemukiman penduduk tak membuahkan hasil apa-apa malahan banyak prajurit yg terluka terkena cakaran burung tersebut. Sang raja pun memanggil seluruh pandai besi di negeri itu untk membuat senjata yg dpt melawan burung itu. Ada yg menyarankan menggunakan meriam bambu(bude trieng). Setelah di coba pd hari pertama burung tersebut nampak terkejut tapi belum mampu mengusir burung tersebut.Sang raja pun memanggil panglima perangnya. Raja meminta ahli senjata yg belum terdata untk segera didatangkan ke kerajaan. Setelah di data ternyata ada seorang pandai besi dan jg seorang alim ulama. Ulama tersebut dihadapkan ke depan raja. Setelah di layani dgn baik, raja meminta di buatkan senjata yg ampuh yg mampu melawan burung tersebut. Ulama itu menyanggupinya.“Daulat tuanku, itu bukan sembarang burung, itu burung namanya geureuda. Ia lapar dan memakan apasaja yg ada dihadapannya.” Jelas ulama itu.“ lalu dgn apa kita dpt membunuhnya” tanya sang raja.“burung itu hanya dpt dibunuh dgn menggunakan senjata kombinasi dari besi, tembaga, perak dan emas” jawab ulama itu.“baiklah, buatkan kami senjata itu untk membunuhnya” pinta sang raja.Ulama tersebut menyanggupinya dan meminta waktu dua bulan karena membuat senjata itu harus puasa 44 hari dan melakukan salat sunat tiap mau melakukan pekerjaan tersebut. Ulam tersebut jg meminta seorang pemuda yg gagah, taat beragama serta bersih jiwa raganya karena senjata yg dibuat ni bukan sembarang senjata. Akhirnya dipanggillah seorang pemuda nelayan yg berbadab kekar. Dia berlaku dangat sopan dan pemuda itu memenuhi kriteria yg diungkapkan oleh ulama tadi. Pemuda tersebut kemudian di namakan Banta.Maka mulailah Banta dan Ulama tersebut membuat senjata yg dinamakan dgn rencong untuk melawan burung yg dinamainya dgn nama geureuda deuk. Rencong berbentuk lacip dgn berbentuk kalimah bismillah. Rencong dibuat dari besi-besi pilihan yg dipadu dgn tembaga, timah, logam, emas dan diolesi dgn zat-zar racun supaya bisa melumpuhkan burung tersebut. Setelah selesai senjata tersebut diserahkan ke Banta.Banta pun mencari dimana keberadaan geureuda deuk untk membunuhnya. Ketika sedang berada disebuah bukit, ia melihat burung tersebut sedang bertengger diatas dahan pohon besar. Para tentara pun memancing burung tersebut. Akhirnya burung itu terbang ke arah mereka. Banta pun segera hendak menusuk rencongtersebut ke arah perut geureuda deuk tersebut tapi berkali-kali gagal. Banta pun terjepit dlm cengkraman kaki burung itu dan di bawa terbang oleh burung tersebut.Banta pun sudah lemah dan tak berdaya lagi. Dengan sisa tenaga yg ada mencabut bulu kaki geureuda sehingga burung itu merapatkan kakinya karena kesakitan. Hal ni dimamfaatkan oleh Banta untk menusuk rencongtadi tempat ke arah perut burung raksasa tersebut. Burung raksasa itu pun kesakitan dan mengeluarkan banyak darah dari perutnya sehingga akhirnya geureuda deuk itu pun terjatuh dan mati. Banta pingsan dlm cengkraman kaki burung raksasa tersebut dan diselamatkan oleh tentara. Itulah legenda geureuda deuk. Sejak saat itu tiap orang yg congok dan banyak makan di negeri tersebut dipanggil dgn sebutan geureuda deuk. Hal ni sesuai dgn sifat geureuda deuk yg memakan apa saja. Sumber : “legenda aceh” karya Iskandar Norman

source : http://jaksabewoesiat.blogspot.com, http://bbc.co.uk, http://tempo.co

0 Response to "[Lensa Alam] Kisah geureuda deuk : Sebutan Perilaku Tamak Orang Aceh"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *